Senin, 29 September 2014

KOMUNIKASI KANTOR

A. Pengertian Komunikasi

Definisi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan.

Komunikasi dalam bahasa Inggris communication, berasal dari bahasa latin communication yang berarti sama. Sama disini artinya sama makna, secara sempit komunikasi diartikan sebagai proses pengiriman informasi dari satu pihak ke pihak yang lain, jadi proses komunikasi akan berjalan apabila ada persamaan makna. Secara luas pengertian komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui system yang biasa (lazim) baik dengan symbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.

B. Bentuk Dasar Komunikasi

Secara garis besar ada dua bentuk dasar komunikasi yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.

1. Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis atau lisan (Haryani). Dalam dunia bisnis komunikasi verbal menempati porsi terbesar, karena kenyataannya hasil-hasil pemikiran selalu disampaikan lewat komunikasi verbal dengan harapan komunikan lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.

Dimensi-dimensi Komunikasi Dalam Kehidupan Organisasi
- Berbicara dan Menulis
- Mendengar dan Membaca

a) Komunikasi vertikal
Tinjauan Karyawan Dalam Proses Komunikasi
Tinjauan Pemimpin Dalam Proses Komunikasi
Keuntungan komunikasi searah antara lain ialah sebagai berikut :
Selanjutnya, keuntungan dan kerugian komunikasi dua arah ialah:

Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam komunikasi verbal:

- Vocabulary (perbendaharaan kata)
- Racing (kecepatan)
- Intonasi suara
- Humor
- Singkat dan jelas
- Timing (waktu yang tepat)

2. Komunikasi Non verbal

Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, symbol-simbol, warna dan intonasi suara. Komunikasi nonverbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi nonverbal memberikan arti kepada komunikasi verbal.


- Ekspresi wajah
- Kontak mata
- Sentuhan
- Postur tubuh dan gaya berjalan
- Sound (suara)
- Gerak isyarat
- Penampilan pribadi

C. Bentuk-bentuk komunikasi

Bentuk-bentuk komunikasi terdiri dari beberapa bagian antara lain:

1. Komunikasi Personal
Dalam ilmu komunikasi kita mengenal komunikasi personal adalah seorang individu atau pribadi melakukan komunikasi dengan individu lain. Komunikasi personal yang umumnya bersifat dialog secara formal maupun informal

2. Komunikasi Organisasi
Menurut Sri Haryani organisasi didefenisikan sebagai suatu unit sosial yang dikoorninasikan secara, terdiri dari dua orang atau lebih dan direncanakan dalam waktu yang panjang. Dari defenisi diatas maka organisasi merupakan tempat berkumpulnya manusia yang saling berinteraksi, dan dalam berinteraksi menimbulkan komunikasi dalam organisasi. Haryani mendefenisikan komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi didalam lingkungan organisasi. Setiap bentuk komunikasi dalam organisasi dalam mempelancar kegiatan organisasi dapat dikatakan sebagai komunikasi organisasi.

3. Komunikasi Massa/Publik
Komunikasi Massa adalah sebagian keterampilan, sebagian seni, sebagian ilmu. Ia adalah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari, seperti memfokuskan kamera TV, mengoperasikan tape recorder atau mencatat ketika mewawancarai. Ia adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti menulis skrip pada program TV, mengembangkan tata letak yang estesis untuk iklan majalah. Ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tersebut tentang bagaimana berlangsung komunikasi yang dapat dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi baik. Warner Dkk.

D. Hubungan Komunikasi dengan Organisasi

Istilah organisasi berasal dari perkataan latin organizare yang berarti yang berarti to form as or into a whole consisting of interdependent or coordinated parts (membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi). Jadi secara harfiah organisasi itu berarti panduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Organisasi menurut Schein (1982) adalah “Suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoriter dan tanggung jawab” (Schein, 1982;25).

Adapun hubungan komunikasi dengan organisasi menurut Hanney (1982), menyatakan bahwa organisasi adalah “Terdiri atas sejumlah orang, ia melibatkan keadaan saling bergantung, kebergantungan memerlukan koordinasi, koordinasi mensyaratkan komunikasi”(Hanney, 1982;25). Komunikasi dapat dilihat sebagai “Proses mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan komunikasi yang memungkinkan organisasi berfungsi” (Farace, Monge, & Rusell, 1997;4).

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah organisasi ada sifat ketergantungan antara karyawan dengan pimpinan dan pimpinan dengan karyawan. Oleh dari itu bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi kualitas kinerja karyawannya diperlukan adanya komunikasi organisasi. Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.

Komunikasi organisasi, dipandang dari suatu perspektif interpretif (subjektif) adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi. Komunikasi organisasi adalah “perilaku pengorganisasian”yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi.

Salah satu tantangan besar dalam komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan informasi ke seluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian organisasi. Proses ini berhubungan dengan aliran informasi. Organisasi mengandalkan inovasi dan harus mampu menghasilkan informasi dari para anggotanya. Aliran informasi dapat membantu menentukan iklim dan moral organisasi, yang pada gilirannya berpengaruh pada aliran informasi .

Informasi tidak mengalir secara harfiah, kenyataannya informasi sendiri tidak bergerak. Sesungguhnya informasi yang terlihat adalah penyampaian suatu pesan, interprestasi penyampaian tersebut, dan penciptaan penyampaian lainnya. Penciptaan, penyampaian dan interprestasi pesan merupakan proses yang mendistribusikan pesan-pesan ke seluruh organisasi.

Jadi yang kita namakan aliran informasi dalam suatu organisasi, sebenarnya adalah suatu proses dinamik. Dalam proses inilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan, diinterprestasikan. Proses ini berlangsung terus dan berubah secara konstan artinya komunikasi organisasi bukanlah sesuatu yang kemudian berhenti tetapi komunikasi yang terjadi sepanjang waktu.

1. Komunikasi Internal

Komunikasi internal dapat didefinisikan oleh. Brennan (dalam Effendy) (2003) sebagai :

“Interchange of ideas among the administrators and in particular structure (organization) and interchange of ideas horizontally and vertically within the firm which gets work done (operations management)”.(Pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal didalam perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi dan manajemen)” (Brennan dalam Effendy, 2003;122).

Organisasi sebagai kerangka (framework) menunjukkan adanya pembagian tugas antara orang-orang di dalam organisasi itu dan dapat diklasifikasikan sebagai tenaga pimpinan dan tenaga yang dipimpin. Untuk menyelenggarakannya dan mengawasi pelaksanaan tujuan yang akan dicapai, pimpinan atau administrator mengadakan peraturan sedemikian rupa. Dimana pimpinan tidak perlu berkomunikasi langsung dengan seluruh karyawan. Pimpinan membuat kelompok menurut jenis pekerjaannya dan mengangkat seorang sebagai penanggung jawab atas kelompoknya.

Dengan demikian pimpinan cukup berkomunikasi dengan para penanggung jawab kelompok. Jumlah kelompok serta besarnya kelompok bergantung pada besar-kecilnya organisasi. Untuk memperoleh kejelasan, komunikasi internal dapat dibagi menjadi dua dimensi dan dua jenis, yaitu : komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.

Komunikasi vertikal, dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah (downward communications). Mereka yang berotoritas lebih rendah ke jabatan berotoritas lebih tinggi (upward communications), adalah komunikasi dari pimpinan kebawahan dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal-balik (two-way traffic communications). Alam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, penjelasan-penjelasan, dan lain-lain kepada bawahannya. Dalam pada itu, bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran dan sebagainya kepada pimpinan.

Komunikasi dua arah secara timbal-balik tersebut dalam organisasi sangat penting sekali. Karena jika hanya satu arah saja dari pimpinan kepada bawahan, maka roda organisasi tidak akan berjalan dengan baik. Pimpinan perlu mengetahui laporan, tanggapan, atau saran para karyawan sehingga suatu keputusan atau kebijaksanaan dapat diambil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Komunikasi vertikal dapat dilakukan secara langsung antara pimpinan seluruh karyawan, bisa juga bertahap melalui eselon-eselon yang banyak bergantung pada besar dan kecilnya perusahaan. Akan tetapi, komunikasi vertikal yang lancar, terbuka, dan saling mengisi merupakan pencerminan sikap kepemimpinan yang demokratis, yakni jenis kepemimpinan yang paling baik diantara jenis-jenis kepemimpinan lainnya.

b) Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal adalah komunikasi secara mendatar. Komunikasi horizontal terdiri dari penyampaian informasi di antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama. Bentuk komunikasi horizontal yang paling umum mencakup semua jenis kontak antarpersona. Bahkan komunikasi horizontal tertulis cenderung menjadi lebih lazim.

Komunikasi horizontal paling sering terjadi dalam rapat komisi, interaksi pribadi, selama waktu istirahat, obrolan di telepon, memo dan catatan, kegiatan sosial dan lingkaran kualitas. Lingkaran kualitas adalah sebuah kelompok pekerja sukarela yang berbagi wilayah taggung jawab. Dalam komunikasi seperti ini desas-desus cepat sekali menyebar dan menjalar, biasanya yang menjadi perbincangan adalah masalah-masalah pekerjaan atau tindakan pimpinan yang merugikan.

Pemecahan masalah yang timbul akibat proses komunikasi dengan jalur seperti itu adalah tugas public relations (kepala hubungan masyarakat). Tugas pekerjaan kepala humas sebenarnya tidak hanya ke luar (eksternal), tetapi juga ke dalam (internal). Oleh karena itu, ruang lingkup kegiatan public relationsterdapat apa yang disebut internal public relations, yang diantaranya mencakup apa yang dinamakan employee relations, yakni hubungan dengan karyawan. Dalam rangka pelaksanaan employee relations ini, public relations officer terjun kebawah, bergaul dengan karyawan untuk menampung keluhan, keinginan, atau apa saja yang mungkin berpengaruh pada pekerjaan.

Menjalar desas-desus dikalangan karyawan mengenai suatu hal sering kali disebabkan oleh interprestasi yang salah. Tugas kepala humaslah untuk meluruskan, menetralisir, dan menganalisisnya sehingga berada dalam proporsi yang sebenarnya. Antara komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal terkadang-kadang terjadi apa yang disebut komunikasi diagonal. Komunikasi diagonal atau disebut komunikasi silang (cross communication) adalah komunikasi antara pimpinan seksi dengan pegawai seksi lain.

2. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada instansi-instansi pemerintah seperti departemen, direktorat, jawatan dan pada perusahaan-perusahaan besar, disebabkan oleh luasnya ruang lingkup, komunikasi lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat daripada oleh pimpinan sendiri. Pimpinan sendiri hanyalah terbatas pada hal-hal yang sangat dianggap penting, yang tidak bisa diwakilkan kepada orang lain, umpamanya perundingan yang menyangkut kebijakkan organisasi. Dimana dilakukan oleh kepala humas dalam kegiatan komunikasi eksternal yang merupakan tangan kanan pimpinan.

Komunikasi eksternal terdiri atas dua jalur secara timbal balik, yakni komunikasi dari organisasi kepada khalayak dan dari khalayak kepada organisasi.

a) Komunikasi dari organisasi kepada khalayak

Komunikasi dari organisasi kepada khalayak pada umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidak-tidaknya ada hubungan batin.

b) Komunikasi dari khalayak kepada organisasi

Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi. Jika informasi yang disebarkan kepada khalayak itu menimbulkan efek yang sifatnya kontroversial, maka ini disebut opini publik.
Ada beberapa syarat-syarat komunikasi efektif dan bisa diterima oleh karyawan sebagai berikut :

- Pesan dapat dimengerti
- Pada saat keputusan diambil, karyawan percaya bahwa komunikasi yang dilancarkan cocok dengan tujuan organisasi
- Komunikasi cocok dengan kepentingan pribadi karyawan
- Secara mental dan fisik, karyawan mampu melaksanakannya
- Sistem dan proses komunikasi organisasi seperti diuraikan diatas berlaku untuk jenis organisasi ke karyawan apapun : perusahaan, jawatan, badan, lembaga, dan lain-lain.

Karyawan adalah orang-orang yang terikat yang berada dalam suatu perusahaan atau organisasi dan juga merupakan asset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen yang dibawa kedalam suatu organisasi sehingga tidak seperti mesin, uang dan material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi. Oleh karena itu Keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi didukung oleh karyawan.

Dimana karyawan sebagai sumber daya manusia yang perlu dikembangkan secara terus menerus agar diperoleh sumber daya manusia yang bermutu dalam arti yang sebenarnya, yaitu pekerjaan yang dilaksanakannya akan menghasilkan sesuatu yang memang dikehendaki dan berguna bagi perusahaan. Sebagai penggerak pembangunan, karyawan dituntut untuk mampu mengatasi segala tantangan dan diharapkan mampu memanfaatkan peluang serta dapat memenuhi tuntutan kebutuhan. Khususnya yang ada atau datang dari lingkungan kerjanya.

Sebagai pusat kekuatan dan dinamisator bagi organisasi (perusahaan, kesatuan, jawatan, dan lain-lain) pemimpin harus selalu berkomunikasi dengan semua pihak, baik melalui hubungan formal maupun informal. Menurut Kartono(2003) pemimpin adalah : “Seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk barsama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan” (Kartono, 2003;9).

Sedangkan fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi, atau membangunkan motivasi-motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi/pengawasan yang efisien, dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju, sesuai dengan ketentuan waktu dan perencanaan. Pemimpin bertindak dengan cara mempelancar produktivitas, moral tinggi, respon yang energik, kecakapan kerja yang berkualitas, komitmen, efisiensi, sedikit kelemahan, kepuasan, kehadiran, dan kesinambungan dalam organisasi.

Selain itu suksesnya pelaksanaan tugas pemimpin itu sebagian besar ditentukan oleh kemahirannya menjalin komunikasi yang tepat dengan semua pihak, secara vertikal maupun secara horizontal. Kepemimpinan diwujudkan melalui gaya komunikasi dan gaya kerja atau cara bekerja sama dengan orang lain yang konsisten. Melalui apa yang dikatakannya (bahasa) dan apa yang diperbuatnya (tindakan), seseorang membantu orang-orang lainnya untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

Cara seseorang berbicara kepada yang lainnya dan cara seseorang bersikap di depan orang lain merupakan suatu gaya kerja dan gaya komunikasi. Konsep gaya menunjukan bahwa kita berurusan dengan kombinasi bahasa dan tindakan, yang tampaknya menggambarkan suatu pola yang cukup konsisten.

Menurut Sayles (dalam Kartono, 2003) dan Strauss, mengemukakan beberapa tipe komunikasi yaitu tipe lingkaran, tipe rantai, tipe-Y, tipe roda, tipe bintang, tipe lainnya adalah komunikasi searah, dan komunikasi dua arah. Selanjutnya, keberhasilan kepemimpinan itu bergantung pada :

“Kemampuan pemimpin menjabarkan kebijakan/policy organisasi dan ide-ide sendiri ke dalam pengertian-pengertian praktis, yang bisa dipahami dan dapat dilaksanakan oleh para pengikut atau bawahannya”. (Sayles & Strauss, dalam Kartono, 2003;121)

Maka komunikasi yang efektif dan terbuka akan memudahkan penjabaran kebijakan tersebut sekaligus memberikan fasilitas kelancaran kerja. Komunikasi ini juga menjadi sarana primer untuk mengubah tingkahlaku, dengan jalan mempengaruhi dan meyakinkan para pengikut. Maka ada dua bentuk komunikasi dalam kepemimpinan organisasi yaitu komunikasi satu arah atau one way communicaton, dan komunikasi dua arah atau two way communication.
Keuntungan komunikasi satu arah:
- Dapat berlangsung cepat dan efisien, berlangsung “top down”.
- Dapat melindungi pemimpin, sehingga orang atau para pengikut tidak dapat melihat dan menilai kesalahan-kesalahan dan kelemahan pemimpin

Sedangkan kelemahan pada komunikasi satu arah ialah :
- Kepemimpinannya bersifat otoriter
- Dapat menimbulkan ketidakjelasan, salah paham, penafsiran yang keliru, sentimen dan banyak ketegangan.

Keuntungan komunikasi dua arah:
- Semua perintah dapat diterima dengan lebih akurat, tepat, karena dapat ditanyakan dan didiskusikan apabila pesan-pesan yang diberikan kurang dapat dimengerti.
- Bisa dikurangi salah paham dan salah interprestasi.
- Suasananya lebih demokratis.

Sebaliknya, beberapa segi kelemahan komunikasi dua arah ialah :
- Komunikasi dan kepatuhan berlangsung lebih lambat.
- Kemungkinan besar muncul sikap “menyerang” pada pengikut/anak buah, dan terdapat sikap bertahan pada diri pemimpin.
- Setiap saat bisa timbul masalah-masalah baru yang tidak terduga-duga dengan adanya dialog terbuka. Artinya dapat muncul satu seri permasalahan kepemimpinan (manajemen) baru, yang bisa menyulitkan posisi pemimpin.

Dari pernyataan diatas maka dapat di simpulkan bahwa suksesnya kepemimpinan itu disebabkan oleh keberuntungan seorang pemimpin yang memiliki bakat alam yang luar biasa. Oleh karena itu pemimpin memiliki kharisma dan kewibawaan untuk memimpin massa yang ada di sekitarnya. Tegasnya, pemimpin yang sukses itu menjalankan kepemimpinannya tanpa teori, tanpa menjalani pelatihan dan pendidikan sebelumnya.

Pemimpin Sebagai Komunikator
Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada khalayak. Karena itu komunikator biasa disebut pengirim, Sumber, source atau encoder. Sebagai pelaku utama dalam proses komunikasi disini, pemimpin adalah seorang komunikator dalam sebuah perusahaan, pemimpin memegang peranan penting dalam perusahaan, terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Untuk itu, seorang pemimpin sebagai komunikator harus terampil berkomunikasi, dan juga kaya ide serta penuh daya kretivitas.

Untuk mencapai komunikasi yang mengena, seorang komunikator atau pemimpin juga harus memiliki kepercayaan (credibility), kemampuan, kejujuran, keramahan, serta daya tarik.

a) Kepercayaan (Credibility)

Kredibilitas ialah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber sehingga diterima atau diikuti khalayak (penerima). Gobbel, Menteri Propaganda Jerman dalam Perang Dunia II menyatakan bahwa, untuk menjadi seorang komunikator yang efektif harus memiliki kedibilitas yang tinggi. Kredibilitas menurut Aristoteles, bisa diperoleh jika seorang komunikator memiliki ethos, pathos, dan logos. Ethos adalah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya. Pathos adalah kekuatan yang dimiliki seorang pembicara dalam mengendalikan emosi pendengarnya, sedangkan logos adalah kekuatan yang dimiliki komunikator melalui argumentasinya.

b) Kejujuran

Kejujuran adalah salah satu faktor untuk menumbuhkan sikap percaya. Sebagai komunikator atau pemimpin kita harus jujur mengungkapkan diri kita kepada bawahan. Kita harus menghindari terlalu banyak melakukan “penopengan” atau “ pengelolaan pesan” karena hal tersebut dapat menghilangkan rasa kepercayaan bawahan kepada pemimpin. Karena kejujuran adalah awal dari kepercayaan, kejujuran juga menyebabkan perilaku kita dapat diduga oleh orang lain.

c) Kemampuan

Kemampuan adalah kapasitas/sifat individu yang dibawa sejak lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang untuk melakukan/menyelesaikan barbagai macam tugas dan pekerjaan.

d) Daya tarik (attractivness)

Daya tarik adalah salah satu faktor yang harus memiliki oleh seorang komunikator selain kredibilitas. Faktor daya tarik (attractiveness) banyak menentukan berhasil tidaknya komunikasi pendengar atau pembaca bisa saja mengikuti pandangan seorang komunikator, karena ia memiliki daya tarik dalam hal kesamaan (similarty), dikenal baik (familiarity), disukai (liking) dan fisiknya (physic).

e) Keramahan

Keramahan adalah salah satu faktor yang harus dimiliki seorang pemimpin atau seorang komunikator dalam menyampaikan pesan kepada para bawahan sehingga para bawahannya merasa dekat dan nyaman. Keramahan bisa ditunjukkan dengan senyuman pada saat pemimpin bertemu bawahan. Dengan ringkas dapat dinyatakan, pemimpin dan kepemimpinan itu dimanapun juga dan kapanpun juga selalu diperlukan, khususnya pada zaman modern sekarang dan dimasa mendatang.


Senin, 15 September 2014

MERENCANAKAN RAPAT DAN PERTEMUAN

PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan proses pertukaran ide pesan, konsep, pendapat, kemauan dan maksud dari seseorang kepada pihak lain.

PENGERTIAN RAPAT
RAPAT adalah salah satu bentuk proses berpikir bersama, dan diselenggarakan dalam suatu  pertemuan untuk membicarakan masalah yang menyangkut bersama.

PENGERTIAN RAPAT menurut buku Etika Komunikasi karangan Samsir Rambe , rapat adalah kumpulan beberapa orang atau organisasi yang akan membicarakan suatu masalah atau kepentingan bersama untuk memberikan penjelasan, memecahkan persoalan dan sekaligus mengadakan perundingan demi memperoleh suatu hasil yang disepakati/disetujui bersama.

TUJUAN RAPAT

1. Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu masalah.
2. Untuk menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
3. Sebagai alat koordinasi antar intern atau ekstern kantor.
4. Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang sedang terjadi.
5. Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.
6. Menampung semua permasalahan dari arus bawah (para peserta rapat).
7. dan lain-lain.


JENIS-JENIS RAPAT


JENIS RAPAT BERDASARKAN SIFAT
  1. Rapat Formal
  2. Rapat Informal
  3. Rapat Terbuka
  4. Rapat Tertutup

BERDASARKAN TUJUAN

  • Rapat penjelasan; adalah rapat yang diselenggarakan untuk tujuan menyampaikan penjelasan kepada para peserta rapat dari pimpinan.
  • Rapat pemecahan masalah; adalah rapat yang diselenggarakan untuk menemukan pemecahan tentang suatu masalah yang sedang terjadi atau dihadapi.
  • Rapat perundingan; adalah rapat yang diselenggarakan dengan tujuan menghindari timbulnya suatu perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak merugikan kedua belah pihak.
BERDASARKAN SIFAT
  • Rapat formal (formal meeting); adalah rapat yang dilaksanakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu, sesuai dengan aturan yang berlaku dan semua peserta rapat memperoleh undangan.
  • Rapat informal (informal meeting); adalah rapat yang dilaksanakan secara tidak resmi dan tidak berdasarkan suatu rencana yang bersifat resmi, misalnya tanpa undangan, terjadi secara kebetulan, dimana saja, kapan saja. Bertemu disuatu tempat secara tidak sengaja, masing-masing pihak mempunyai kepentingan yang sama dalam bidang bisnis akhirnya mengadakan rapat informal.
  • Rapat terbuka; adalah rapat yang dapat dihadiri oleh seluruh anggota organisasi. Materi rapat yang dibahas merupakan masalah yang tidak bersifat rahasia.
  • Rapat tertutup; adalah rapat yang diselenggarakan untuk kalangan tertentu dalam suatu organisasi, biasanya yang dibahas hal-hal yang menyangkut masalah yang sifatnya rahasia ( tidak atau belum boleh diketahui oleh umum).
BERDASARKAN JANGKA WAKTU
  • Rapat mingguan; adalah rapat yang diselenggarakan secara rutin setiap minggu, guna membahas masalah-masalah yang bersifat biasa yang dihadapi oleh setiap seksi atau subseksi.
  • Rapat bulanan; adalah rapat yang diselenggarakan setiap bulan dengan rutin, guna membahas masalah-masalah yang bersifat biasa yang dihadapi oleh setiap seksi atau subseksi.
  • Rapat semester; adalah rapat yang diselenggarakan setiap enam bulan sekali, guna mengadakan evaluasi hasil kerja selama setengah tahun dan mencari serta menentukan rencana-rencana selanjutnya untuk waktu enam bulan berikutnya.
  • Rapat tahunan; adalah rapat yang diadakan sekali setahun yang bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan hasil dari rencana jangka pendek dan jangka panjang.

BERDASARKAN NAMA
  • Rapat kerja; adalah rapat atau pertemuan para karyawan dan pimpinan guna membahas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu instansi.
  • Rapat dinas; adalah rapat yang membicarakan masalah kedinasan atau pekerjaan (biasanya dilakukan oleh orang-orang yang bertugas di instansi pemerintah)
  • Musyawarah kerja merupakan kata lain dari rapat kerja.

BERDASARKAN FREKUENSI
  1. Rapat rutin; adalah rapat yang waktunya sudah tertentu atau biasa, misalnya, rapat mingguan, bulanan.
  2. Rapat insidental; adalah rapat yang terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu, karena adanya masalah yang memerlukan penanganan dengan segera.
TEKNIK PENYELENGGARAAN RAPAT
A. Persiapan Administrasi
  1. Mengirimkan notula rapat sebelumnya kepada para peserta rapat.
  2. Mengisyaratkan kebutuhan akan rapat selanjutnya.
  3. Mengumpulkan bermacam keterangan atau data dan butir-butir acara rapat.
  4. Memperhatikan hasil rapat atau perjanjian kesepakatan rapat terdahulu.
  5. Membuat usulan acara rapat dan mendiskusikannya.
  6. Menyusun secara sistematis setiap acara.
  7. Menentukan peserta rapat.
  8. Membuat surat undangan rapat atau konvokasi.
  9. Menyusun acara rapat dan daftar hadir peserta rapat.
  10. Memperhatikan dan menentukan media atau peralatan rapat seperti ruangan rapat, tempat duduk, bentuk tempat rapat, pengeras suara, ohp, lampu penerangan, penempatan tempat duduk peserta rapat, lcd projector, layer, flip chart, sound system, kertas, ballpoint, buku, pensil, penghapus cair, computer.
  11. Mengusulkan materi diskusi yang belum sempat dikirim.
  12. Menyiapkan notulen.
B. Persiapan ruangan
  1. Cahaya penerangan
  2. Ventilasi udara
  3. Pengaturan tempat duduk
  4. Penempatan peralatan

C. FASILITAS RAPAT
  1. Alat
  2. Bahan
  3. Akomodasi

D. MACAM-MACAM TATA RUANG RAPAT
  • Bentuk tata ruang rapat pada umumnya diatur dalam tiga pola, yaitu :
  • Bentuk persegi, yang memungkinkan terjadi komunikasi langsung,
  • bentuk bundar, yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung menyeluruh.
  • bentuk turih wajit, yang memungkinkan terjadi komunikasi langsung menyeluruh.
E. TEKNIK MENYUSUN SURAT UNDANGAN RAPAT
  1. Nada bahasa surat harus tepat
  2. Penggunaan bahasa/kalimat-kalimat yang sederhana
  3. Rumusan isi surat
  4. Kejelasan makna
  5. Pengaturan alinea
  • Kepala surat (kop surat),
  • Tanggal surat,
  • Nomor surat,
  • Lampiran,
  • Alamat,
  • Perihal atau hal,
  • Salam pembuka,
  • Alinea pembuka,
  • Isi surat,
  • Alinea penutup,
  • Salam penutup,
  • Nama perusahaan,
  • Tanda tangan,
  • Nama terang,
  • Nama jabatan,
  • Lampiran,
  • Tembusan/tindasan/carbon copy(cc),
  • Inisial (singkatan nama)

BEBERAPA BENTUK SURAT YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM MENULIS SURAT, DIANTARANYA ADALAH :
  1. surat bentuk lurus penuh (full block style)
  2. surat bentuk lurus (block style)
  3. surat bentuk setengah lurus (semi block style)
  4. surat bentuk lekuk/tekuk (indented style)
  5. surat bentuk menggantung (hanging paragraph style)
  6. surat bentuk resmi (official style)
a. bentuk resmi niaga
b. bentuk resmi pemerintah 
7. surat bentuk model Depdikbud

F. TEKNIK MENYUSUN AGENDA RAPAT DAN ACARA RAPAT
Agenda Rapat = Acara Rapat yaitu,
Daftar yang berisi pokok-pokok permasalahan yang akan dibicarakan dalam suatu rapat, sedangkan acara rapat adalah perincian atau penjabaran lebih lanjut dari topik-topik dalam agenda rapat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun acara rapat :
  1. Acara disusun sesuai dengan pokok permasalahan
  2. Secara umum urutan acara rapat terdiri atas :
    1. Pembukaan
    2. Pengarahan dari pemimpin rapat atau pejabat tertentu yang memberikan pengarahan
    3. Pelaksanaan rapat (disesuaikan dengan kebutuhan rapat dan situasi), contoh :
  1. Penjelasan atau pengarahan dari pemimpin rapat
  2. Pembagian tugas berdasarkan kriteria/ukuran tertentu yang dilakukan pemimpin rapat
  3. Setiap kelompok mendiskusikan materi yang telah diterima
  4. Mengemukakan hasil tugas kelompok oleh setiap ketua kelompok
  5. Mengkaji permasalahan yang timbul
  6. Melaksanakan tahap tanya jawab dan adu argumentasi
  7. Tahap mengambil keputusan
  8. Tahap menyimpulkan
        a. Pemimpin rapat atau pembawa acara membacakan hasil rapat atau kesimpulan rapat             dan diakhiri dengan penutupan
        b. Pada saat menyusun acara rapat, perlu memperhatikan waktu pelaksanaan rapat.
            Waktu untuk rapat dibagi-bagi untuk selingan istirahat, untuk makan siang, sholat,
            coffee break atau yang lainnya terutama jika sampai malam.
CONTOH AGENDA RAPAT :
PERTEMUAN PARA EKSEKUTIF MUDA
Pertemuan para eksekutif muda akan diadakan pada tanggal 12 Juni 2009, pukul 10.00 di ruang Presidential Hotel Indonesia.
Agenda :
  1. Laporan dari rapat sebelumnya
  2. Perkenalan produk baru
  3. Tanggapan terhadap produk baru
  4. Pemasaran produk/promosi
  5. Pembagian wilayah pemasaran
  6. Persiapan promosi
  7. Tanggal untuk rapat selanjutnya
Contoh susunan acara rapat :

Judul rapat   : Pemasaran Produk Terbaru Perusahaan
Pemimpin rapat  : Direktur Utama, Bapak dr. Haidar, S.E, MM
Acara   :
  1. Pembukaan diawali dengan doa, pembukaan oleh Bapak Haidar, SE, MM selaku Dirut
  2. Laporan dari rapat sebelumnya oleh Ketua Penyelenggara Rapat
  3. Pengarahan rapat, olehKomisaris Utama Bapak Alif, S.H
  4. Perkenalan Produk baru, oleh Kepala Bagian Produksi Ibu Ir. Hj. Nabilah,MM, MPd
  5. Tanggapan dan tanya jawab
  6. Pembagian kelompok kerja, setiap kelompok terdiri atas empat orang untuk menelaah produk
  7. Rapat pleno mengenai hasil kerja kelompok
  8. Cara pemasaran produk/promosi
  9. Pembagian wilayah pemasaran
  10. Persiapan promosi
  11. Pembacaan keputusan-keputusan hasil rapat
  12. Kesimpulan rapat
  13. Penutup diakhiri dengan doa
  14. Pemberitahuan rapat selanjutnya
G. GAYA KOMUNIKASI
Hal-hal yang dapat menarik dalam mempengaruhi pembicaraan antara lain :
  • Pakaian, jika sesuai dengan situasi akan menumbuhkan rasa percaya diri dan harga diri
  • Pandangan mata, perlu terarah kesegenap ruangan sehingga pembicara mengetahui keadaan ruangan, suasana rapat, dan sikap peserta rapat
  • Mimik wajah harus disesuaikan dengan isi pembicaraan
  • Sikap badan saat berbicara harus tegak, tenang, seta tangan dan kaki terkendali dengan baik
  • Suara, harus jelas didengar dan dipahami, intonasi harus berirama, bersemangat, ekspresi penuh penghayatan
H. TEKNIK MEMBUKA DAN MENUTUP RAPAT
  1. Teknik membuka rapat
  1. Kalimat pembuka harus menarik
  2. Kalimat pembuka berisi kalimat yang membangkitkan motivasi pendengar
  3. Kalimat Pembuka Berisi uraian secara umum tentang materi/topik yang akan dibahas agar pendengar mengetahui lebih lanjut hasil akhir pembicaraan
  4. Berikan penegasan pada tujuan pembicaraan jika perlu diulang-ulang agar terserap dengan jelas oleh pendengar
  5. Gunakan kalimat yang singkat, jelas, tetapi langsung menarik perhatian para pendengar
  6. Pada awal pembicaraan dapat dipakai beberapa teknik, seperti :
  • Penggunaan data yang berhubungan dengan pokok masalah dapat menarik perhatian pendengar
  • Penggunaan anekdot (cerita lucu) dapat menarik perhatian
  • Membuat pertanyaan yang dapat mendorong pendengar termotivasi dan merasa dilibatkan
  • Mengungkapkan sesuatu yang unik dan istimewa
  • Peribahasa , kata bijak, dan kutipan dari kitab suci dapat dijadikan kalimat pembuka dalam mengawali pembicaraan.
TEKNIK MENUTUP RAPAT
  • Menyusun ringkasan atau kesimpulan
    • Pembicara mengulang garis besar isi atau topik yang dibahas
  • Kalimat penutup, disampaikan dengan ketentuan :
    • Diucapkan karena merupakan hal penting yang akan diingat oleh pendengar
    • Tidak perlu disampaikan bahwa pembicara akan mengakhiri pembicaraan
    • Persiapkan sebaik mungkin kalimat penutup
    • Dapat diakhiri dengan peribahasa, syair, kutipan dari kitab suci, kata bijak dari orang terkenal atau sesuatu yang dapat membangkitkan semangat pendengar

NOTULA RAPAT

Notulen adalah sebuah catatan tentang perjalanan suatu kegiatan baik rapat, seminar, diskusi, atau sidang yang dimulai dari awal sampai akhir acara yang ditulis oleh seorang Notulis, yang akan dilaporkan oleh Ketua kegiatan, dan akan dipertanggung jawabkan suatu saat pada seluruh anggota atau peserta acara.

Notulen adalah naskah dinas yang membuat catatan jalannya acara (kegiatan) mulai dari pembukaan, pembahasan masalah, sampai dengan pengambilan keputusan, serta penutupan.

Notulen sekurang-kurangnya berisi:

  • Tujuan kegiatan
  • Pikiran-pikiran yang akan dibahas dalam kegiatan 
  • Saran dan keputusan dalam kegiatan
  • Waktu pelaksanaan
  • Pihak-pihak yang hadir dalam kegiatan.
Macam-macam notula :
  1. Notula harfiah adalah catatan secara kata demi kata seluruh pembicaraan dalam rapat, tanpa menghilangkan atau menambahkan kata lain.
  2. Notula rangkuman adalah ringkasan dari setiap pembicaraan dalam rapat.
Susunan Notulen

Susunan kepala notulen dilakukan agar para notulis dapat dengan mudah mengerti bagaimana cara penulisan notulen dengan baik dan benar. Selain itu, juga agar notulen dapat tersusun dengan rapi dan sistematis.

a. Kepala Notulen
Kepala Notulen merupakan bagian-bagian yang pertama kali harus diingat dalam penulisan tanpa tertinggal. Adapun kepala notulen terdiri atas :

  • Ketua dan Wakil Ketua

  • Sekretaris

  • Notulis

  • Peserta

b. Isi Notulen

Isi Notulen merupakan suatu bagian dari susunan notulen yang isinya berupa hal-hal yang dianggap penting dalam kegiatan tersebut, tanpa ada yang tertinggal. Maksud dari pembuatan isi notulen adalah agar dapat membedakan dari susunan matematis dalam notulen tersebut.
Adapun susunan sistematika dalam penulisan notulen adalah :

  • Kata pembukaan 

  • Pembahasan

  • Pembacaan Keputusan dari Hasil

  • Waktu (Jam) penutupan

c. Bagian Akhir Notulen

Bagian Akhir dari notulen merupakan penulisan atau penjelasan tentang hal-hal yang berada pada akhir penulisan notulen. Namun, walaupun letaknya di akhir, pengertian dan kedudukannya sangat penting dalam penulisan notulen.

Susunan sistematika dari bagian akhir notulen adalah :

  • Nama Jabatan

  • Tanda tangan

  • Nama pejabat, pangkat, dan NIP


d. Penandatanganan


Penandatanganan merupakan kumpulan tanda tangan orang-orang yang dianggap penting terhadap pertanggung jawaban acara yang dilaksanakan.

Berikut adalah penjelasan tentang penandatanganan :

Notulen yang ditanda tangani oleh pejabat dilingkungan sekretariat daerah dibuat dalam kertas ukuran  folio dengan menggunakan kop naskah dinas sekretariat.

Notulen yang ditanda tangani oleh pejabat dilingkungan satuan organisasi dibuat dalam kertas ukuran folio, dengan menggunakan kop naskah dinas satuan organisasi yang bersangkutan.

Notulen ditanda tangani oleh Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Notula.

Pengertian dan Fungsi Notulen Rapat

Notulen dapat diartikan sebagai rangkuman yang singkat, sistematis, padat dan menyeluruh dari suatu kegiatan rapat atau sidang. Notulen sendiri memiliki fungsi yang tentunya sangat penting dalam kegiatan rapat, karena disinilah semua kegiatan rapat akan dibuktikan secara tertulis, berikut beberapa fungsi notulen :

  • Notulen dapat digunakan sebagai bukti tertulis bahwa rapat telah dilaksanakan.

  • Notulen dapat digunakan sebagai tolak ukur sukses atau tidaknya pelaksanaan rapat.  Dan juga digunakan untuk acuan pelaksanaan kegiatan yang dihasilkan dari hasil keputusan rapat.


Yang Membuat Notulen 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiCZ3L2DLuLG66BuSLH_iDoLfxu-IsoiYSrA_7qjq23YbmcMugGWmjZy-JrcPYG5QH3Kys96JN4GgHLqGoOLVURBb0qgcJ9kCAil2mZu_3SzQSQewpOY1JI09QUGZT0i-45yewenFagjU/s1600/notulis.jpg

 

Orang yang mempunyai kewajiban untuk membuat sebuat notulen rapat adalah sekretaris namun yang mencatatnya adalah notulis.  Sebaiknya dalam pemilihan notulis harus memperhatikan kemampuan notulis, karena notulis harus dapar menangkap dengan terperinci apa saja yang perlu ditulis pada kegiatan rapat yang dilaksanakan.


Pengertian Notula


Notula adalah catatan tentang rapat yang telah dijalankan, sedangkan orang yang melakukan pekerjaan sebagai pencatat disebut notulis dan bila sudah disahkan dalam sebuah laporan disebut notulen. Notula dibuat setelah rapat dilakukan. Dilihat dari proses terjadinya, maka pembuat notula harus berada di tengah rapat sehingga ia dapat menangkap nuansa atau suasana rapat dengan baik dan menuliskannya. Biasanya pembuatan notula diserahkan kepada sekretaris atau dapat pula pihak lain yang ditunjuk. Pembuat notula biasa disebut dengan notulis.

Pembuat notula harus dapat bersifat objektif atau tidak memihak. Ia tidak boleh menuangkan gagasan–gagasan yang dimilikinya ke dalam notula, pembuat notula harus murni berdasarkan pembicaraan dalam rapat. Tanggung jawab penulisan notula menjadi tanggung jawab notulis, sementara tanggung jawab isi ada pada pemimpin rapat.
Merupakan tindakan yang bijaksana, bila sebelum menandatangani notula seorang pemimpin rapat membaca terlebih dahulu secara teliti.

Contoh Notulen Rapat

  1. Nama atau tema yang akan dibahas
  2. Hari dan tanggal acara dilaksanakan
  3. Waktu (Jam) pelaksanaan acara
  4. Tempat pelaksanaan acara
  5. Acara saat berlangsung
  6. Unsur-unsur yang terlibat dalam rapat, yaitu :

Contoh Notulen Rapat OSIS

Rapat Persiapan Menyambut HUT RI ke-68
SMP Negeri  <<Nama Sekolah>>


Hari, Tanggal : Selasa,28 Mei 2013
Waktu : 10.00 s/d 12.00 WIB
Tempat : Aula SMP Negeri
Materi Rapat : Persiapan Menyambut HUT RI Ke-68
Rapat persiapan menyambut HUT RI Ke-68 ini dihadiri oleh :


 

Pimpinan RapatNotulis

Peserta
Terdiri atas
Tidak Hadir

: AISYA ALIYA MADINA (Ketua Osis): AHMAD WAFA

: 30 Orang
: Kepala Sekolah, Anggota OSIS dan Ketua Kelas 7, 8, 9
: Tida ada




Pelaksanaan Rapat :
Kegiatan Pembukaan
Acara Pembukaan Kegiatan Rapat dibuka oleh Ketua OSIS.
Sambutan Kepala Sekolah
Dalam sambutan Kepala Sekolah menyarankan agar Panitia Pelaksana Kegiatan terdiri dari perwakilan dari setiap kelas, pelaksanaan lomba-lomba sebaiknya terdiri dari lomba bidang keolahragaan, kebersihan kelas, dan lomba yang berhubungan dengan akademik, hadiah dari pemenang lomba akan dibagikan setelah pelaksanaan HUT RI Ke-68
Acara Inti:
Pembentukan Panitia Pelaksana
Mempehatikan dari arahan yang diberikan oleh Kepala Sekolah, dan Usulan dari peserta rapat maka panitia pelaksana kegiatan adalah sebagai berikut :

KetuaSekretaris

Bendahara
Seksi Lomba

:  HENDRA:  YUSNI

:  TRIYANI
:  HERYANTO


dibantu oleh beberapa anggota sebanyak 10 orang yakni :1.  M. Luthfillah

2.  Sutarto
3.  Rahman Hadi
4.  Susiani
5.  Tanti Rohani
6.  Rahimah Rahmah
7.  Ernawati
8.  Annisa
9.  Tari Wulandari
10.  Rahimawati

Pelaksanaan Kegiatan :

  • Persiapan lomba diadakan mulai tanggal 6-10 Agustus 2013

  • Rapat kepanitianaan tanggal 10 Agustus 2013

  • Pelaksanaan Kegiatan Lomba Tanggal 11 s/d 16 Agustus 2013

  • Pemberian hadiah kepada pemenang lomba tanggal 17 Agustus 2008

Hal-hal lainnya:
Perwakilan dari kelas 7 mengusulkan agar diadakannnya lomba melukis dan usulan tersebut disetujui oleh seluruh peserta rapat.
Penutup
Kegiatan rapat ditutup oleh Ketua OSIS selaku pimpinan rapat pada pukul 12.00 WIB.

Notulis,



AHMAD WAFA


Featured Post

SOAL ESSAY/URAIAN MATA PELAJARAN PRAKARYA BUDIDAYA KELAS X SMA

  Kerjakan soal essay berikut ini, dengan menjawab secara jelas sesuai pertanyaan yang diberikan! Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan...

Materi Teratas