Senin, 07 Oktober 2024

SOAL ESSAY/URAIAN MATA PELAJARAN PRAKARYA BUDIDAYA KELAS X SMA

 Kerjakan soal essay berikut ini, dengan menjawab secara jelas sesuai pertanyaan yang diberikan!


  1. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah (Overton, 2002). Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Sedangkan Inovatif yang dimaksudkan dalam penjelasan diatas adalah…


  1. Pemilihan lahan sangat menentukan tingkat keberhasilan dari usaha budidaya tanaman pangan yang dilakukan. Akibatnya, harus dilakukan pemilihan lahan dengan baik, sejak awal sebelum usaha tersebut dimulai. Sebutkan 6 hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lahan.


  1. Jenis benih juga sangat menentukan kualitas dan produktivitas dari usaha budidaya tanaman pangan yang dilakukan. Dengan demikian ada 4 hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan kualitas dan produktivitas dari usaha budidaya tanaman pangan. Jelaskan 4 hal penting tersebut!


  1. Setiap budi daya tanaman pangan hendaknya didukung dengan penyediaan air sesuai kebutuhan dan peruntukannya. Air hendaknya dapat disediakan sepanjang tahun, baik bersumber dari air hujan, air tanah, air embun, tandon, bendungan ataupun sistem irigasi/pengairan. Apa sajakah hal-hal yang perlu diperhatikan agar irigasi memenuhi dalam pengolahan budidaya tanaman pangan?


  1. Pengolahan lahan dilakukan untuk menyiapkan lahan sampai siap ditanami. Pengolahan dilakukan dengan cara dibajak atau dicangkul lalu dihaluskan hingga gembur. Pembajakan dapat dilakukan dengan cara tradisional ataupun mekanisasi. Meliputi apa sajakah standar penyiapan lahan? Jelaskan minimal 3!


  1. Benih yang akan ditanam sudah disiapkan sebelumnya. Umumnya, benih tanaman pangan ditanam langsung tanpa didahului dengan penyemaian, kecuali untuk budidaya padi di lahan sawah. Pilihlah benih yang memiliki vigor (sifat-sifat benih) baik serta tanam sesuai dengan jarak tanam yang dianjurkan untuk setiap jenis tanaman pangan. Benih ditanam dengan cara ditugal (pelubangan pada tanah) sesuai jarak tanam yang dianjurkan untuk setiap tanaman. Bagaimanakah standar penanaman yang baik itu!


  1. Pemupukan bertujuan memberikan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemupukan dilakukan setelah benih ditanam. Pupuk dapat diberikan sekaligus pada saat tanam atau sebagian diberikan saat tanam dan sebagian lagi pada beberapa minggu setelah tanam. Oleh karena itu, pemupukan harus dilakukan dengan tepat baik cara, jenis, dosis dan waktu aplikasi. Standar pemupukan yang baik adalah…


  1. Kegiatan pemeliharaan meliputi penyulaman, penyiraman, dan pembumbunan. Penyiraman dilakukan untuk menjaga agar tanah tetap lembab. Penyulaman adalah kegiatan menanam kembali untuk mengganti benih yang tidak tumbuh atau tumbuh tidak normal. Pembumbunan dilakukan untuk menutup pangkal batang dengan tanah. Mengapa kegiatan pemeliharaan perlu dilakukan dalam budidaya tanaman?


  1. Pengendalian OPT (Organisme pengganggu tanaman) harus disesuaikan dengan tingkat serangan. Pengendalian OPT dapat dilakukan secara manual maupun dengan pestisida. Jika menggunakan pestisida, harus dilakukan dengan tepat jenis, tepat mutu, tepat dosis, tepat konsentrasi/dosis, tepat waktu, tepat sasaran (OPT target dan komoditi), serta tepat cara dan alat aplikasi. Penggunaan pestisida harus diusahakan untuk memperoleh manfaat yang sebesarnya dengan dampak sekecil-kecilnya. Jelaskan penggunaan pestisida yang sesuai standar!


  1. Panen adalah tahap terakhir dari budidaya tanaman pangan. Setelah panen, hasil panen akan memasuki tahapan pascapanen. Apa sajakah yang perlu dipertimbangkan dalam kegiatan panen?













JAWABAN SOAL ESSAY/URAIAN


  1. Inovatif berarti memperbaiki, memodifikasi, dan mengembangkan sesuatu yang sudah ada.


  1. 6 hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lahan: Pemilihan Lokasi, riwayat lokasi diketahui, pemetaan lahan, kesuburan lahan, saluran drainase atau saluran air, konservasi lahan.


  1. 4 hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan kualitas dan produktivitas dari usaha budidaya tanaman pangan :

(1) Varietas yang dipilih untuk ditanam, yaitu varietas unggul atau varietas yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian.

(2) Benih atau bahan tanaman disesuaikan dengan agroekosistem budidayanya serta memiliki sertifikat dan label yang jelas (jelas nama varietasnya, daya tumbuh, tempat asal dan tanggal kedaluwarsa), serta berasal dari perusahaan/penangkar yang terdaftar. 

(3) Benih atau bahan tanaman harus sehat, memiliki vigor yang baik, tidak membawa dan atau menularkan organisme pengganggu tanaman (OPT) di lokasi usaha produksi.

(4) Apabila diperlukan, sebelum ditanam, diberikan perlakuan (seed treatment).


  1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Irigasi pada pengolahan budidaya tanaman pangan adalah Air yang digunakan untuk irigasi memenuhi baku mutu air irigasi, dan tidak menggunakan air limbah berbahaya. Air yang digunakan untuk proses pascapanen dan pengolahan hasil tanaman pangan memenuhi baku mutu air yang sehat. Pemberian air untuk tanaman pangan dilakukan secara efektif, efisien, hemat air dan manfaat optimal. Apabila air irigasi tidak mencukupi kebutuhan tanaman guna pertumbuhan optimal, harus diberikan tambahan air dengan berbagai teknik irigasi. Penggunaan air pengairan tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat di sekitarnya dan mengacu pada peraturan yang ada.


  1. Standar penyiapan lahan adalah sebagai berikut:

  • Lahan petani yang digunakan harus bebas dari pencemaran limbah beracun.

  • Penyiapan lahan/media tanam dilakukan dengan baik agar struktur tanah menjadi gembur dan beraerasi baik sehingga perakaran dapat berkembang secara optimal.

  • Penyiapan lahan harus menghindarkan terjadinya erosi permukaan tanah, kelongsoran tanah, dan atau kerusakan sumber daya lahan.

  • Penyiapan lahan merupakan bagian integral dari upaya pelestarian sumber daya lahan dan sekaligus sebagai tindakan sanitasi dan penyehatan lahan.

  • Apabila diperlukan, penyiapan lahan disertai dengan pengapuran, penambahan bahan organik, pembenahan tanah (soil amelioration), dan atau teknik perbaikan kesuburan tanah.

  • Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara manual maupun dengan alat mesin pertanian.


  1. Standar penanaman yang baik itu:

  • Penanaman benih atau bahan tanaman dilakukan dengan mengikuti teknik budi daya yang dianjurkan dalam hal jarak tanam dan kebutuhan benih per hektar yang disesuaikan dengan persyaratan spesifik bagi setiap jenis tanaman, varietas, dan tujuan penanaman.

  • Penanaman dilakukan pada musim tanam yang tepat atau sesuai dengan jadwal tanam dalam manajemen produksi tanaman yang bersangkutan.

  • Pada saat penanaman, diantisipasi agar tanaman tidak menderita cekaman kekeringan, kebanjiran, tergenang, atau cekaman faktor abiotik lainnya.

  • Untuk menghindari serangan OPT pada daerah endemis dan eksplosif, benih atau bahan tanaman dapat diberi perlakuan yang sesuai sebelum ditanam.

  • Dilakukan pencatatan tanggal penanaman pada buku kerja, guna memudahkan jadwal pemeliharaan, penyulaman, pemanenan, dan hal-hal lainnya. Apabila benih memiliki label, maka label harus disimpan.


  1. Standar pemupukan yang baik adalah:

  • Tepat waktu, yaitu diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan, stadia tumbuh tanaman, serta kondisi lapangan yang tepat.

  • Tepat dosis, yaitu Jumlah yang diberikan sesuai dengan anjuran/ rekomendasi spesifik lokasi.

  • Tepat cara aplikasi, yaitu disesuaikan dengan jenis pupuk, tanaman dan kondisi lapangan.


  1. Kegiatan pemeliharaan tanaman perlu dilakukan agar:

  • Tanaman pangan harus dipelihara sesuai karakteristik dan kebutuhan spesifik tanaman agar dapat tumbuh dan berproduksi optimal serta menghasilkan produk pangan bermutu tinggi.

  • Tanaman harus dijaga agar terlindung dari gangguan hewan ternak, binatang liar dan/atau hewan lainnya.


  1. penggunaan pestisida yang sesuai standar adalah sebagai berikut:

  • Penggunaan pestisida memenuhi 6 (enam) kriteria tepat serta memenuhi ketentuan baku lainnya sesuai dengan "Pedoman Umum Penggunaan Pestisida", yaitu: tepat jenis, tepat mutu, tepat dosis, tepat konsentrasi/dosis, tepat waktu, tepat sasaran (OPT target dan komoditi), serta tepat cara dan alat aplikasi.

  • Penggunaan pestisida diupayakan seminimal mungkin meninggalkan residu pada hasil panen, sesuai dengan "Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian Nomor 881/Menkes/SKB/VIII/1996 dan 771/Kpts/TP.270/8/1996 tentang Batas Maksimum Residu Pestisida Pada Hasil Pertanian".

  • Mengutamakan penggunaan pestisida hayati, pestisida yang mudah terurai dan pestisida yang tidak meninggalkan residu pada hasil panen, serta pestisida yang kurang berbahaya terhadap manusia dan ramah lingkungan.

  • Penggunaan pestisida tidak menimbulkan dampak negatif terhadap

  • kesehatan pekerja (misalnya dengan menggunakan pakaian perlindungan) atau aplikator pestisida. Penggunaan pestisida tidak menimbulkan dampak negatif terhadap dan biota air.

  • lingkungan hidup terutama terhadap biota tanah Tata cara aplikasi pestisida harus mengikuti aturan yang tertera pada label.

  • Pestisida yang residunya berbahaya bagi manusia tidak boleh diaplikasikan menjelang panen dan saat panen.


  1. Yang perlu dipertimbangkan dalam kegiatan panen adalah sebagai berikut:

  • Pemanenan harus dilakukan pada umur/waktu yang tepat sehingga mutu hasil produk tanaman pangan dapat optimal pada saat dikonsumsi.

  • Penentuan saat panen yang tepat untuk setiap komoditi tanaman pangan mengikuti standar yang berlaku.

  • Cara pemanenan tanaman pangan harus sesuai dengan teknik dan anjuran baku untuk setiap jenis tanaman sehingga diperoleh mutu hasil panen yang tinggi, tidak rusak, tetap segar dalam waktu lama, dan meminimalkan tingkat kehilangan hasil.

  • Panen bisa dilakukan secara manual maupun dengan alat mesin pertanian.

  • Kemasan (wadah) yang akan digunakan harus disimpan (diletakkan) di tempat yang aman untuk menghindari terjadinya kontaminasi.

Kamis, 26 September 2024

PERENCANAAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN (PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN - BUDIDAYA)

Gambar: Petani menanam padi di sawah

Perencanaan budi daya tanaman pangan meliputi: 

1. Persiapan Lahan

Kegiatan budi daya tanaman pangan dapat dilakukan di lahan sawah, lahan kering atau tegalan. Kadang-kadang dilakukan di lahan sawah di antara dua musim tanam padi sebagai tanaman sela. Pemilihan lahan disesuaikan dengan jenis tanaman pangan yang akan dibudidayakan.

Kegiatan persiapan lahan diantaranya dapat dilakukan dengan cara:

  • Pembersihan lahan dari gulma dan sisa-sisa tanaman sebelumnya.

  • Penggemburan tanah dan pembuatan saluran irigasi jika diperlukan.

  • Pengapuran atau pemupukan tanah untuk meningkatkan kesuburan.


2. Pemilihan Benih

Memilih varietas padi yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan lokal. Proses pemilihan varietas tidak hanya fokus pada potensi hasil, tetapi juga pada kemampuan adaptasi tanaman terhadap kondisi lokal seperti iklim, kualitas tanah, dan ketersediaan air.

Bibit yang tepat dapat meningkatkan resistensi terhadap hama dan penyakit, serta mengurangi kebutuhan akan penggunaan pestisida dan pupuk kimia.


3. Penyemaian

Penyemaian merupakan kegiatan Menyemaikan benih padi di lahan yang telah disiapkan dengan jarak tertentu.

Penentuan jarak tanam yang optimal esensial untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman dan memastikan distribusi nutrisi yang merata


4. Perawatan Tanaman

Dalam kegiatan perawatan tanaman, petani akan Memberikan air secara teratur dengan menggunakan sistem irigasi.

Memberikan pupuk jika dibutuhkan.

Serta Melakukan pengendalian hama dan penyakit.


5. Pemanenan

Memanen padi dilakukan saat tanaman sudah matang dan bulir padi telah mengeras. Biasanya, padi dipanen dengan cara dipotong dan dikumpulkan.

Pada tahap ini, penting untuk memperhatikan waktu dan teknik pemanenan yang tepat agar kualitas produk tetap terjaga. Beberapa aspek penting dalam tahapan pemanenan:


  • Waktu panen: Pemanenan harus dilakukan pada saat tanaman telah mencapai kematangan optimal.

  • Teknik panen: Teknik pemanenan harus sesuai dengan jenis tanaman. Ada yang dilakukan dengan cara dipotong, dicabut, atau dipetik.

  • Kondisi lingkungan: Panen biasanya dilakukan pada pagi hari untuk menghindari suhu yang terlalu tinggi dan kelembaban yang berlebihan, yang dapat mempengaruhi kualitas hasil panen.


6. Pengeringan

Setelah dipanen, hasil tanaman pangan seperti padi, jagung, atau kacang-kacangan perlu dikeringkan untuk menurunkan kadar air sehingga bisa disimpan lebih lama tanpa mudah membusuk atau terkena jamur. Pengeringan juga bertujuan menjaga kualitas produk, seperti rasa, warna, dan kandungan nutrisi.


Beberapa teknik pengeringan yang umum dilakukan:

  • Pengeringan alami: Pengeringan di bawah sinar matahari (penjemuran) adalah metode yang paling tradisional dan umum. Biasanya dilakukan di tempat terbuka dengan alas terpal atau tikar untuk menghindari kontak langsung dengan tanah.

  • Pengeringan buatan: Jika kondisi cuaca tidak mendukung, atau jika volume panen terlalu besar, petani sering menggunakan alat pengering (dryer). Pengering buatan menggunakan udara panas dari mesin untuk mempercepat proses pengeringan.

  • Pengontrolan kadar air: Kadar air yang optimal berbeda tergantung jenis tanaman pangan. Misalnya, padi harus dikeringkan hingga kadar air sekitar 14% untuk penyimpanan jangka panjang.


7. Pemrosesan

Menggiling gabah (kulit padi) untuk mendapatkan beras merupakan proses penting yang memisahkan sekam dari biji padi

Menghasilkan beras yang siap untuk diolah dan dikonsumsi, di mana efisiensi dan kehalusan proses penggilingan sangat mempengaruhi kualitas akhir beras.


8. Penyimpanan

Menyimpan beras dalam kondisi yang sesuai untuk mencegah kerusakan melibatkan pengaturan suhu dan kelembaban yang tepat.

Serta penggunaan wadah kedap udara untuk menghindari kontaminasi dan serangan hama, memastikan kualitas dan kesegaran beras terjaga dalam jangka waktu yang lebih lama.


9. Pemasaran

Memasarkan beras ke konsumen atau pasar melibatkan strategi distribusi yang efisien serta penerapan teknik pemasaran yang efektif untuk menjangkau berbagai segmen pasar, termasuk pasar lokal hingga internasional.


10. Perencanaan Musim Selanjutnya

Merencanakan musim tanam berikutnya dengan mempertimbangkan faktor-faktor cuaca dan lingkungan memerlukan analisis data cuaca historis dan prediksi iklim mendatang, serta penyesuaian jenis tanaman dan teknik budidaya untuk meminimalisir risiko dan meningkatkan hasil panen.



Setiap budidaya tanaman harus didahului dengan membuat perencanaan budidaya, sehingga diharapkan akan memperoleh hasil budi daya yang optimal. Dalam membuat rencana budidaya, sebaiknya memperhatikan jenis tanaman dan musim tanam sehingga perlu menentukan jenis tanaman dan musim tanam yang tepat.


Perencanaan budidaya tanaman pangan meliputi: 

  1. Perencanaan Budidaya Tanaman Pangan 

Kegiatan budi daya tanaman pangan merupakan kegiatan yang membutuhkan banyak tenaga kerja, terutama jika kegiatan budidaya dilakukan menggunakan peralatan budidaya sederhana, seperti garpu, cangkul, kored/sabit kecil, sabit dan tugal. Kebutuhan tenaga kerja akan berkurang jika budi daya dilakukan oleh berbagai mesin pertanian, seperti mesin tanam (planter), pengolah tanah (hand tractor), mesin penyiang, dan panen (harvester). 


  1. Ketersediaan Bahan dan Alat

Ketersediaan bahan dan alat sesuai dengan tahapan kegiatan budi daya sangat menentukan keberhasilan budi daya tanaman, termasuk tanaman pangan. Misalnya, benih telah tersedia ketika lahan telah selesai diolah, yang berarti bahwa penanaman telah siap dilaksanakan. Bahan yang dibutuhkan dalam budi daya tanaman antara lain bahan tanam (benih/bibit), pupuk, dan pestisida, sedangkan alat yang dibutuhkan adalah alat pengolah tanah (cangkul, garpu, atau mesin pengolah tanah, mesin tanam, dan mesin panen). 


  1. Menentukan Lahan 

Budi Daya Kegiatan budi daya tanaman pangan dapat dilakukan di lahan sawah, lahan kering atau tegalan. Kadang-kadang dilakukan di lahan sawah di antara dua musim tanam padi sebagai tanaman sela. Pemilihan lahan disesuaikan dengan jenis tanaman pangan yang akan dibudidayakan. Tanaman padi umumnya dibudi-dayakan di lahan sawah, namun dapat juga dibudidayakan di lahan kering yang dikenal dengan padi gogo. Tanaman pangan seperti jagung, sorgum, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau dibudidayakan di lahan kering atau sebagai tanaman sela di lahan sawah. Tanaman ubi jalar dan singkong umum dibudidayakan di lahan kering atau tegalan.


  1. Ketersediaan Benih/Bibit

Benih merupakan bahan tanam berupa biji, sedangkan bibit adalah bahan tanaman hasil stek atau tanaman yang muda yang tumbuh dari benih. Benih/bibit sudah tersedia dalam banyak varietas sehingga peserta didik dan Guru dapat memilih benih/bibit yang direkomendasikan sesuai dengan kondisi wilayah budidaya.


  1. Pelaksanaan Penanaman Sampai Panen

Inti dari kegiatan budi daya adalah penanaman sampai panen. Penanaman dilakukan pada lahan telah selesai diolah. Penanaman bisa dilakukan jika telah tersedia benih dengan daya tumbuh baik. Jika bibit yang ditanam telah tumbuh maka dilakukan pemupukan, penyiangan, serta pengendalian hama dan penyakit jika diperlukan.


  1. Pascapanen

Kegiatan pascapanen tanaman pangan disesuaikan dengan jenis tanaman yang ditanam. Berikut adalah contoh kegiatan pasca-panen:

  1. Memisahkan hasil budi daya dengan bagian-bagian tanaman yang ikut terbawa.

  2. Penjemuran, hasil produksi saat panen biasa memiliki kadar air yang tinggi sehingga perlu dijemur terlebih dahulu agar tidak rusak karena serangan hama dan penyakit.

  3. Pencucian, kadang-kadang hasil budi daya membawa banyak tanah sehingga perlu dicuci terlebih dahulu.

  4. Penyortiran, pengelompokan hasil budi daya berdasarkan nilai ekonominya.


Dalam kegiatan budi daya sangat penting menyediakan bahan dan alat sesuai dengan tahapan budidaya sehingga perencanaan budidaya tidak hanya meliputi tahapan budi daya saja, tapi mencakup juga penyediaan bahan dan alat. Dalam rencana budi daya, perlu menentukan waktu pelaksanaan untuk masing-masing tahapan kegiatan budi daya. Rencana budidaya tanaman pangan dapat dibuat dalam bentuk tabel seperti berikut.



VIDEO PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PERENCANAAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN



 Perhitungan Biaya Budi Daya Tanaman Pangan

Suatu perencanaan dalam usaha, selalu dibutuhkan perencanaan bisnis yang baik agar usaha yang dijalankan bisa berhasil dengan baik. Dimulai dengan pencarian ide, penentuan jenis usaha, lokasi usaha, kapan memulai usaha, target pasar, sampai strategi pemasarannya. Satu hal yang juga tidak kalah penting adalah masalah pengelolaan keuangan, termasuk di dalamnya perhitungan dari besaran biaya investasi dan operasional, sampai ketemu harga pokok produksinya, kemudian penentuan besaran margin sehingga bisa ditentukan berapa harga jualnya.

Perhitungan biaya produksi budi daya tanaman pangan pada dasarnya sama dengan perhitungan biaya suatu usaha pada umumnya. Biaya yang harus dimasukkan ke dalam perhitungan penentuan harga pokok produksi, yaitu biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat, dll), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead). Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, baik bahan baku utama, bahan tambahan maupun bahan kemasan.

Semua biaya tersebut adalah komponen yang akan menentukan harga pokok produksi suatu produk. Kuantitas produksi sangat memengaruhi harga pokok produksi, semakin besar kuantitasnya maka efesiensi akan semakin bisa ditekan, dan biaya yang dikeluarkan akan makin kecil.

Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya distribusi dan promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi usahan, budi daya tanaman pangan. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Secara umum, biaya overhead dibedakan atas biaya overhead tetap yaitu biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah dan biaya overhead variabel, yaitu biaya overhead yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).

Harga Pokok Produksi dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harja Jual Produk diawali dengan penetapan HPP/satuan dari setiap produksi yang dilakukan. HPP/unit adalah HPP dibagi dengan hasil produksi. Misalnya, pada satu kali produksi, seluruh biaya yang dikeluarkan adalah Rp5.000.000, dihasilkan 5.000 kg jagung. Maka ,HPP/kg jagung adalah Rp1.000,00

Harga jual ditentukan dengan beberapa pertimbangan, yaitu bahwa harga jual harus sesuai dengan pasar sasaran yang dituju, mempertimbangkan harga jual dari pesaing dan target pencapaian Break Even Point (BEP) serta jumlah keuntungan yang didapatkan sebagai bagian dari strategi pengembangan wirausaha.

Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, berikut.

1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach)

Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)

Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.

3. Pendekatan Pasar (market approach)

Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang memengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain

Pemasaran Langsung Budi Daya Tanaman Pangan

perencanaan usaha budi daya usaha, produksi dan aspek perhitungan biaya, aspek pemasa juga perlu mendapatkan perhatian agar tingkat biaya, aspek pemasaran daya tanaman pangan lebih tinggi sehingga keuntungasian saha budi akan lebih besar. Strategi pemasaran yang tepat akan ngan yang diperoleh atau mata rantai perdagangan, sehingga lost of benefit atau perpendek sistem hilang akibat panjangnya tata niaga perdagangan bisa dihindari

Proses akhir dari suatu rangkaian perencanaan usaha adalah pemasaran. Seringkali pemasaran dianggap sebagai ujung tombak suatu bisnis, walaupun semestinya semua tahap pada perencanaan bisnis tetap penting

Banyak strategi pemasaran yang bisa digunakan untuk memasarkan produk Budi daya Tanaman Pangan. Pada tahap awal, pemilihan pemasaran secara langsung disarankan karena masih terbatasnya jangkauan pasar yang ada. Ke depannya, bisa dikembangkan sistem pemasaran lainnya.

Sistem pemasaran langsung, ialah sistem pemasaran tanpa menggunakan perantara. Penjualan langsung juga terbagi menjadi beberapa jenis, misalnya penjualan dengan mempunyai toko sendiri, atau sistem penjajaan langsung pada konsumen. Pemilihan sistem pemasaran yang tepat menjadi salah satu penentu keberhasilan dari penerimaan produk tersebut di tangan konsumen.

Banyak sisi positif dari sistem pemasaran langsung, di santaranya penghematan waktu dan bisa memperkenalkan langsung produk kita kepada konsumen, tidak kebergantungan pada pihak lain, serta waktu yang fleksibel.

Berbicara mengenai pasar, sebaiknya dengan mempertimbangkan jarak antara sentral produksi dengan pasar atau konsumen tujuan. Pertimbangan ini didasarkan pada sifat dari produk budi daya tanaman pangan yang secara umum bukan merupakan komoditas yang tahan lama. Karena sifat inilah, pasar relatif tidak boleh terlalu jauh dengan sentral produksi. Kalaupun terpaksa memperoleh pasar yang jauh, harus diimbangi dengan kelancaran lancar transportasi dan sistem pengemasan yang aman. Dengan demikian, pemilihan sistem pemasaran langsung lebih tepat untuk produk budi daya tanaman pangan.

Salah satu ujung tombak pemasaran adalah promosi. Berbagai media promosi bisa digunakan untuk membantu meningkatkan pemasaran dari produk Budi daya Tanaman Pangan. Media yang bisa digunakan untuk memasarkan produk, tentu disesuaikan dengan kapasitas produksi yang sudah dibuat.

a. Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, kenalkan lidah buaya kepada teman teman dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau teman bermain. Berilah sedikit tes produk agar mereka bisa mencicipi produk buah buatan Anda supaya mereka tertarik membeli.

b. Bila produk mulai bisa di terima dan banyak penggemar, mulailah merambah pasar baru dengan menitipkannya di warung, di toko, atau di kantin sekolah

c. Manfaatkanlah teknologi internet dan social network seperti facebook dan twiter sebagai sarana penjualan yang lain. Perbanyaklah teman dan follower, untuk memperluas pemasaran. Bisa juga dengan membuat blog gratis atau website yang berbayar dengan relatif terjangkau harganya.

d. Gunakan penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya. Sebagai contoh bisa memanfaatkan munculnya fenomena "pasar kaget" di hampir setiap kota di Indonesia, juga saat ada momen "Car free day", atau pada kesempatan lainnya

Hasil Kegiatan Usaha Budi Daya Tanaman Pangan

Berbagai jenis Budi Daya Tanaman Pangan sudah dijelaskan, baik oleh guru maupun oleh teman-temannya, melalui persentasi tugas yang disampaikan di depan kelas. Diharapkan sudah mendapatkan gambaran yang baik tentang wirausaha produk ini. Setiap kelompok juga sudah mempunyai produk unggulannya, untuk dipilih sebagai produk yang akan dijadikan pilihan usaha budi daya tanaman pangan, yang sudah disepakati bersama. Setelah dipilih produk yang akan dijadikan pilihan wirausahanya, kemudian dibuat perencanaan bisnisnya, sistem pengolahan yang dipilih, serta perhitungan biaya yang dibutuhkan, termasuk penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual (HJ).

Persiapan wirausaha adalah hal penting untuk dilakukan agar semua teren- cana dengan baik. Setelah semua sudah disiapkan, jangan pernah ditunda untuk segera dimulai. Hal besar itu dimulai dari hal yang kecil, dan dimulai saat ini. Seorang wirausahan itu seorang yang bisa menangkap peluang dengan cepat, bahkan seonggok rongsokan bisa dirubah menjadi sebongkah emas oleh seorang yang mempunyai jiwa wirausaha. Andakah satu di antaranya?

Seorang karyawan, membangun karirnya dari nol sampai puncak karir, tetapi dia tetap tidak bisa mewariskan posisinya tersebut pada keluarganya. Namun, seorang wirausahawan, walaupun hanya mempunyai warung saja, dia adalah orang hebat karena sudah mampu memberikan warisan yang berharga untuk keluarganya.

Pilihan berwirausaha adalah pilihan cerdas. Saat kamu bekerja di suatu perusahaan/instansi, kamu sedang turut membantu membangun suatu istana. Sayangnya, istana itu bukan milik kamu. Namun, saat kita memutuskan berwirausaha, kita sedang membangun istana milik kita sendiri.



Featured Post

SOAL ESSAY/URAIAN MATA PELAJARAN PRAKARYA BUDIDAYA KELAS X SMA

  Kerjakan soal essay berikut ini, dengan menjawab secara jelas sesuai pertanyaan yang diberikan! Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan...

Materi Teratas