Rabu, 03 Desember 2025

LATIHAN SOAL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMA SEMESTER GANJIL 2025/2026


LATIHAN SOAL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
KELAS X SMA

1. Indonesia dikenal sebagai negara agraris, yang berarti sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian di bidang pertanian, termasuk budi daya tanaman pangan. Berkaitan dengan hal tersebut, kelompok tanaman manakah yang secara spesifik digolongkan sebagai komoditas pangan menurut materi pembelajaran ini?

A. Kelompok tanaman serealia yang menghasilkan biji, bersama dengan tanaman perkebunan yang menghasilkan minyak sebagai bahan baku produk pangan utama bagi manusia.

B. Kelompok tanaman pangan utama yang menjadi sumber utama karbohidrat dan protein, serta tanaman hortikultura yang digunakan sebagai tanaman hias untuk tujuan estetika.

C. Kelompok tanaman yang terdiri dari tanaman pangan, tanaman hortikultura non tanaman hias, dan kelompok tanaman lain yang berfungsi sebagai penghasil bahan baku produk pangan.

D. Hanya tanaman semusim seperti jagung dan kedelai yang dipanen dalam satu musim tanam, tidak termasuk tanaman tahunan seperti sukun dan sagu.

E. Semua jenis tanaman yang dapat diperdagangkan dan dijadikan mata pencaharian, tanpa memandang apakah hasilnya dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan atau bukan.

2. Tanaman pangan dikelompokkan berdasarkan umur dan siklus hidupnya. Jika seseorang berencana untuk membudidayakan tanaman yang terus tumbuh setelah bereproduksi dan menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari dua tahun, kelompok tanaman manakah yang akan dia pilih untuk dibudidayakan?

A. Tanaman semusim, yaitu tanaman yang siklus hidupnya singkat dan hanya dapat dipanen dalam satu musim tanam, seperti jagung atau kedelai yang berumur sekitar 3-4 bulan.

B. Kelompok serealia yang menghasilkan biji sebagai produk budi daya utamanya, karena umumnya kelompok ini memiliki umur tanam yang sangat panjang.

C. Tanaman tahunan, yaitu jenis tanaman yang dapat terus tumbuh dan dipanen setelah melalui siklus hidupnya dalam kurun waktu lebih dari dua tahun, seperti sukun dan sagu.

D. Tanaman umbi-umbian yang diperbanyak dengan stek, karena kelompok ini dikenal memiliki umur panen yang sangat lama, bahkan bisa mencapai puluhan tahun.

E. Tanaman hortikultura non tanaman hias, karena kelompok ini meliputi berbagai jenis sayuran dan buah yang memiliki siklus hidup yang sangat bervariasi dan cenderung lama.

3. Budi daya tanaman pangan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama, yaitu serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian, yang masing-masing menghasilkan produk budi daya yang berbeda. Jika petani ingin mendapatkan umbi batang atau umbi akar sebagai produk utama dari hasil budi dayanya, kelompok tanaman manakah yang harus dia tanam?

A. Kelompok serealia, karena kelompok ini dikenal menghasilkan biji-bijian yang mengandung karbohidrat tinggi sebagai sumber utama pangan, seperti padi dan gandum.

B. Kelompok tanaman semusim, karena semua tanaman yang dipanen dalam waktu singkat, seperti jagung dan singkong, menghasilkan produk berupa umbi sebagai hasil utama.

C. Kelompok kacang-kacangan, karena kelompok ini menghasilkan biji dalam polong yang kaya akan protein dan memiliki sistem perakaran yang kuat menghasilkan umbi.

D. Kelompok tanaman yang diperbanyak dengan menggunakan stek, seperti sagu dan kedelai, karena perbanyakan vegetatif menghasilkan produk berupa umbi yang melimpah.

E. Kelompok umbi-umbian, karena karakteristik utama dari kelompok ini adalah menghasilkan umbi batang atau umbi akar sebagai produk yang dipanen dan dimanfaatkan sebagai hasil budi daya.

4. Salah satu komponen utama dalam proses produksi budi daya tanaman pangan adalah Lahan. Sebelum melaksanakan usaha budi daya, perencanaan penggunaan lahan adalah hal yang krusial untuk menjamin keberhasilan. Salah satu hal yang harus dilakukan sebelum memulai produksi adalah Pemetaan Lahan yang bertujuan untuk hal yang sangat mendasar bagi keberlanjutan usaha. Apakah tujuan spesifik dari Pemetaan Lahan yang harus dilakukan oleh wirausahawan?

A. Untuk memastikan bahwa lahan tersebut memiliki status kepemilikan dan hak penggunaan yang jelas agar tidak menimbulkan sengketa di masa depan dengan pihak-pihak terkait lainnya.

B. Sebagai dasar perencanaan rotasi atau pergiliran pembibitan dan penanaman, yang merupakan upaya penting untuk mempertahankan kesuburan tanah dan pengendalian hama secara alami.

C. Menentukan jenis komoditas yang akan diusahakan agar sesuai dengan Agro Ecology Zone (ARZ) setempat untuk menjamin produktivitas dan mutu hasil panen yang tinggi.

D. Mencatat riwayat penggunaan lahan sebelumnya, termasuk jenis tanaman yang pernah ditanam dan jenis pupuk yang telah diaplikasikan, sebagai langkah awal sebelum pemupukan.

E. Menganalisis kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah untuk menentukan jenis dan dosis pupuk anorganik yang paling tepat untuk diaplikasikan saat tanam.

5. Salah satu kriteria penting dalam pemilihan lokasi untuk budi daya tanaman pangan adalah Kesuburan Lahan. Apabila seorang wirausahawan budi daya mendapati bahwa lahan yang akan digunakan memiliki kesuburan tanah yang tergolong rendah, tindakan yang paling dianjurkan menurut standar budi daya untuk mengatasi masalah tersebut adalah...

A. Menghentikan rencana budi daya di lokasi tersebut dan mencari lahan lain yang sudah terbukti memiliki kesuburan tanah yang sangat baik tanpa perlu penanganan tambahan.

B. Hanya melakukan rotasi atau pergiliran tanaman secara intensif setiap musim tanam tanpa penambahan bahan, karena pergiliran tanaman sudah cukup untuk mengembalikan unsur hara tanah.

C. Mengatasi kondisi tersebut melalui upaya pemupukan, baik dengan menggunakan pupuk organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup maupun pupuk anorganik dari bahan-bahan mineral.

D. Melakukan tindakan konservasi lahan yang ketat, seperti membuat terasering dan saluran drainase, yang secara otomatis akan meningkatkan kandungan unsur hara tanah.

E. Melakukan penanaman benih dari varietas unggul yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian, karena varietas unggul memiliki ketahanan tinggi terhadap kondisi tanah yang kurang subur.

6. Pengelolaan lahan yang tepat adalah kunci untuk keberhasilan budi daya tanaman pangan. Menurut pedoman, pengelolaan lahan wajib dilakukan dengan cermat untuk mencegah terjadinya berbagai kerusakan, termasuk erosi tanah. Selain mencegah erosi, pengelolaan lahan yang tepat juga harus bertujuan untuk menghindarkan hal-hal spesifik lainnya, yaitu:

A. Mencegah penanaman varietas yang belum dilepas oleh Menteri Pertanian, serta memastikan benih yang digunakan memiliki vigor yang baik dan sehat.

B. Mencegah pemadatan tanah, perusakan struktur dan drainase tanah, serta hilangnya sumber hara tanah yang esensial bagi pertumbuhan tanaman secara optimal.

C. Menjamin lahan memiliki status kepemilikan yang jelas dan pengairan yang pasti sepanjang tahun, baik dari air hujan maupun sistem irigasi teknis.

D. Menghindarkan penggunaan pupuk anorganik yang tidak terdaftar oleh pemerintah, serta membatasi aplikasi pestisida hanya sebagai alternatif terakhir.

E. Mencatat semua riwayat penggunaan lahan sebelumnya dan membuat pemetaan penggunaan lahan sebagai dasar rotasi tanaman di musim berikutnya.

7. Dalam konteks kriteria pemilihan lokasi budi daya tanaman pangan, terdapat ketentuan yang berkaitan dengan tata ruang wilayah. Lokasi untuk budi daya tanaman pangan pada lahan kering harus memenuhi standar penting yang berkaitan dengan dokumen perencanaan wilayah yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Manakah ketentuan yang paling tepat terkait penggunaan lahan kering ini?

A. Lokasi harus didukung dengan ketersediaan air irigasi yang mencukupi sepanjang tahun dan tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat di sekitarnya.

B. Penanaman pada lahan kering tersebut tidak boleh bertentangan dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan Rencana Detail Tata Ruang Daerah (RDTRD) yang telah ditetapkan.

C. Lahan harus jelas status kepemilikan dan hak penggunaannya serta harus sesuai dengan peta perwilayahan komoditas yang akan diusahakan di wilayah tersebut.

D. Kemiringan lahan wajib kurang dari 30%, dan jika melebihi 30%, harus dilakukan tindakan konservasi lahan secara intensif dan berkelanjutan.

E. Lokasi harus sesuai dengan Agro Ecology Zone (ARZ) agar produktivitas dan mutu hasil panen dapat terjamin tinggi, terutama jika peta perwilayahan komoditas belum tersedia.

8. Apabila wirausahawan ingin memastikan bahwa budi daya tanaman pangan yang dilakukannya dapat mencapai produktivitas dan mutu yang tinggi, dan ternyata peta perwilayahan komoditas yang akan diusahakan belum tersedia di lokasi tersebut. Apa kriteria pemilihan lokasi yang paling penting untuk dipertimbangkan dalam kondisi ini?

A. Memastikan bahwa lahan yang digunakan memiliki riwayat penggunaan yang tercatat dengan baik, agar perencanaan rotasi dan pembibitan dapat dilakukan secara optimal.

B. Lahan tersebut harus jelas pengairannya, yang didukung oleh sistem irigasi teknis yang canggih agar ketersediaan air dapat terjamin sepanjang musim tanam.

C. Lokasi lahan harus dianjurkan jelas status kepemilikan dan hak penggunaannya untuk menghindari masalah hukum saat usaha berkembang dan membutuhkan modal tambahan.

D. Lokasi harus sesuai dengan Agro Ecology Zone (ARZ) setempat, karena ARZ berfungsi sebagai acuan untuk menjamin tingginya produktivitas dan mutu hasil panen yang akan didapatkan.

E. Memastikan lahan memiliki saluran drainase yang ukurannya disesuaikan dengan kondisi lahan dan komoditas, untuk menghindari genangan air yang merusak perakaran tanaman.

9. Konservasi lahan adalah upaya penting dalam budi daya tanaman pangan, khususnya terkait dengan kemiringan lahan yang digunakan. Berdasarkan standar yang ditetapkan, terdapat batasan kemiringan lahan dan tindakan yang harus diikuti. Bagaimanakah ketentuan konservasi lahan yang berlaku untuk budi daya tanaman pangan?

A. Budi daya hanya boleh dilakukan pada lahan datar, sedangkan lahan berkemiringan apa pun harus dihindari karena risiko erosi dan longsor yang tinggi.

B. Untuk lahan dengan kemiringan lebih dari 30%, dianjurkan untuk menanam tanaman tahunan, namun tidak diwajibkan untuk melakukan tindakan konservasi tambahan.

C. Lahan datar sampai dengan lahan berkemiringan kurang dari 30% harus diikuti dengan upaya tindakan konservasi, sementara lahan dengan kemiringan lebih dari 30% wajib dilakukan tindakan konservasi.

D. Setiap lahan, tanpa memandang tingkat kemiringannya, diwajibkan untuk membuat saluran drainase dan melakukan pengapuran agar kesuburan tanahnya dapat dipertahankan.

E. Konservasi hanya diperlukan untuk lahan yang memiliki riwayat erosi parah, sementara lahan yang belum pernah tererosi dapat dikelola tanpa tindakan konservasi khusus.

10. Selain aspek pemilihan lokasi, sarana budi daya yang juga sangat menentukan kualitas dan produktivitas adalah Benih. Terdapat beberapa persyaratan penting yang harus diperhatikan dalam memilih benih atau bahan tanaman untuk budi daya. Syarat manakah yang berkaitan erat dengan masalah kesehatan tanaman dan potensi penyebaran penyakit?

A. Varietas yang dipilih untuk ditanam harus merupakan varietas unggul atau varietas yang telah dilepas dan direkomendasikan secara resmi oleh Menteri Pertanian.

B. Benih atau bahan tanaman harus memiliki sertifikat dan label yang jelas, mencakup nama varietas, daya tumbuh, tempat asal, dan tanggal kedaluwarsa.

C. Benih atau bahan tanaman harus sehat, memiliki vigor yang baik, serta tidak membawa dan atau menularkan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di lokasi usaha produksi.

D. Benih harus disesuaikan dengan agroekosistem budi dayanya dan, apabila diperlukan, diberikan perlakuan (seed treatment) sebelum dilakukan proses penanaman.

E. Hanya menggunakan benih yang berasal dari perusahaan atau penangkar yang telah terdaftar dan mendapat izin resmi dari instansi terkait di bidang pertanian.

11. Kelompok tanaman pangan dibagi menjadi serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian, dan metode perbanyakan untuk masing-masing kelompok berbeda. Jika seorang petani ingin membudidayakan tanaman pangan dari kelompok serealia, seperti padi atau jagung, dan kacang-kacangan, seperti kedelai, dengan cara yang paling umum, metode perbanyakan yang harus ia gunakan adalah...

A. Menggunakan stek, yaitu bagian vegetatif tanaman yang dijadikan bahan perbanyakan, karena metode ini lebih cepat dan menghasilkan sifat yang sama persis dengan induknya.

B. Menggunakan benih, yaitu biji sebagai bagian regeneratif tanaman yang digunakan sebagai bahan untuk pertanaman, karena kelompok ini menghasilkan biji sebagai produk utama.

C. Melakukan kultur jaringan di laboratorium, karena metode ini menjamin benih yang dihasilkan memiliki mutu fisik, fisiologis, dan genetik yang sangat baik dan bebas penyakit.

D. Melalui tunas akar atau rimpang yang dipotong-potong dari tanaman induk, karena metode ini meminimalkan risiko penularan organisme pengganggu tanaman dari benih.

E. Menggunakan umbi batang atau umbi akar, karena bagian ini menyimpan cadangan makanan yang cukup untuk menjamin vigor yang baik pada saat awal pertumbuhan.

12. Pupuk adalah sarana penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman, dan terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu organik dan anorganik. Jika seorang petani memutuskan untuk mengutamakan penggunaan pupuk yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti kompos atau pupuk kandang yang telah melalui proses rekayasa, pupuk jenis apakah yang sedang dia aplikasikan?

A. Pupuk anorganik, karena jenis ini berasal dari bahan-bahan mineral yang tersedia di alam dan mengandung unsur hara makro yang tinggi, seperti KCL, Urea, dan TSP.

B. Pembenah tanah, karena bahan ini bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah menggunakan bahan-bahan sintetis atau alami berbentuk padat atau cair.

C. Pupuk hayati, karena pupuk yang berasal dari sisa makhluk hidup ini mengandung mikroorganisme yang menguntungkan untuk membantu penyerapan unsur hara oleh tanaman.

D. Pupuk organik, karena jenis ini sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan dan berfungsi menyuplai bahan organik serta memperbaiki sifat tanah.

E. Pupuk pelengkap, karena pupuk ini digunakan untuk menyuplai unsur hara mikro yang tidak tersedia secara cukup di dalam tanah, sering kali diaplikasikan secara cair pada tajuk tanaman.

13. Pemupukan dalam budi daya tanaman pangan harus memenuhi prinsip 'lima tepat' agar manfaat yang diperoleh sebesar-besarnya dengan dampak yang sekecil-kecilnya. Jika seorang petani memastikan bahwa jumlah pupuk yang diberikan telah sesuai dengan anjuran atau rekomendasi spesifik lokasi, prinsip 'tepat' manakah yang telah ia penuhi?

A. Tepat jenis, yaitu memastikan jenis pupuk mengandung unsur hara makro atau mikro yang memang dibutuhkan oleh tanaman pada saat itu, sesuai dengan kondisi kesuburan lahan.

B. Tepat mutu, yaitu harus menggunakan pupuk yang bermutu baik dan telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah agar kandungan nutrisinya terjamin kualitasnya.

C. Tepat waktu, yaitu diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanaman, stadia tumbuh tanaman, serta kondisi lapangan yang paling optimal untuk penyerapan.

D. Tepat dosis, yaitu memastikan bahwa jumlah pupuk yang diaplikasikan sesuai dengan anjuran atau rekomendasi yang telah ditentukan untuk spesifik lokasi budi daya tersebut.

E. Tepat cara aplikasi, yaitu metode pemberian pupuk yang disesuaikan dengan jenis pupuk, tanaman dan kondisi lapangan.

14. Perlindungan tanaman harus dilaksanakan sesuai dengan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dengan menggunakan sarana dan cara yang tidak mengganggu kesehatan manusia dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Dalam standar pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), penggunaan pestisida harus dipertimbangkan dengan sangat hati-hati. Kapan penggunaan pestisida dianggap sebagai alternatif yang sah untuk pengendalian OPT?

A. Sebagai tindakan pertama dan utama, karena pestisida adalah pengendali OPT yang paling efektif dan dapat langsung membunuh hama yang menyerang tanaman budi daya.

B. Apabila cara-cara pengendalian OPT yang lain, seperti pengendalian manual dan penggunaan agens hayati, dinilai tidak memadai atau tingkat serangan sudah terlalu tinggi untuk diatasi secara alami.

C. Hanya pada masa pratanam, untuk memastikan lahan bebas dari Organisme Pengganggu Tanaman sebelum benih ditanam, sementara selama masa pertumbuhan dihindari sepenuhnya.

D. Selama petani yang menggunakannya telah mendapat pelatihan dan memahami "Pedoman Umum Penggunaan Pestisida" secara menyeluruh.

E. Ketika hasil pengamatan terhadap OPT dan faktor yang memengaruhinya sudah menunjukkan perkembangan yang sangat lambat dan stabil, sehingga dosis pestisida yang dibutuhkan sangat minim.

15. Penggunaan pestisida dalam budi daya harus memenuhi berbagai persyaratan standar, termasuk penyimpanan yang aman. Salah satu persyaratan krusial terkait keamanan dan pencegahan kontaminasi di tempat penyimpanan pestisida adalah harus tersedianya fasilitas khusus. Fasilitas apakah yang secara spesifik harus tersedia di tempat penyimpanan untuk menghadapi keadaan darurat dan mencegah pencemaran lingkungan?

A. Fasilitas untuk mencuci mata dan anggota tubuh lainnya, persediaan air yang cukup, serta pasir untuk digunakan apabila terjadi kontaminasi atau terjadi kebocoran bahan kimia berbahaya.

B. Tempat penyimpanan harus mampu menahan tumpahan dan terbuat dari bahan anti api, untuk mencegah kontaminasi air tanah dan menghindari risiko kebakaran besar.

C. Pedoman atau tata cara penanggulangan kecelakaan akibat keracunan pestisida yang terletak pada lokasi yang mudah dijangkau oleh semua pekerja.

D. Pintu masuk yang hanya dapat diakses oleh pemegang kunci yang telah mendapat pelatihan dan dilengkapi dengan tanda-tanda peringatan potensi bahaya pestisida.

E. Fasilitas yang cukup untuk menakar dan mencampur pestisida, karena proses ini harus dilakukan di tempat penyimpanan agar meminimalkan tumpahan di lahan budi daya.

16. Sarana budi daya selanjutnya adalah Pengairan. Dalam memastikan keberlanjutan dan kesehatan lingkungan, air yang digunakan untuk irigasi harus memenuhi standar baku mutu tertentu. Kriteria apakah yang paling tepat dan krusial terkait dengan baku mutu air irigasi untuk budi daya tanaman pangan?

A. Air hendaknya dapat disediakan sepanjang tahun, baik bersumber dari air hujan, air tanah, air embun, tandon, bendungan ataupun sistem irigasi/pengairan yang sudah dibangun.

B. Air yang digunakan harus memenuhi baku mutu air irigasi yang ditetapkan oleh pemerintah, dan secara spesifik dilarang menggunakan air limbah yang mengandung bahan berbahaya.

C. Pemberian air harus dilakukan secara efektif, efisien, hemat air, dan memberikan manfaat optimal bagi pertumbuhan tanaman di lahan budi daya.

D. Penggunaan air pengairan tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat di sekitarnya dan harus mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

E. Air yang digunakan untuk proses pascapanen dan pengolahan hasil tanaman pangan harus memenuhi baku mutu air yang sehat dan layak dikonsumsi oleh manusia.

17. Pengolahan lahan merupakan tahap awal dalam proses budi daya, yang bertujuan untuk menyiapkan lahan sampai siap ditanami, biasanya dengan cara dibajak atau dicangkul. Salah satu standar penyiapan lahan yang ditekankan adalah agar struktur tanah menjadi gembur dan beraerasi baik. Apakah tujuan utama yang ingin dicapai dengan kondisi tanah yang gembur dan beraerasi baik ini?

A. Untuk memastikan bahwa lahan yang digunakan bebas dari pencemaran limbah beracun, sehingga benih dapat tumbuh tanpa hambatan zat kimia berbahaya.

B. Agar perakaran tanaman yang baru ditanam dapat berkembang secara optimal, sehingga tanaman memiliki fondasi yang kuat untuk menyerap nutrisi dan air.

C. Sebagai bagian integral dari upaya pelestarian sumber daya lahan dan sekaligus sebagai tindakan sanitasi untuk penyehatan lahan dari Organisme Pengganggu Tanaman.

D. Untuk menghindari terjadinya erosi permukaan tanah, kelongsoran tanah, dan atau kerusakan sumber daya lahan akibat pengolahan yang kurang tepat.

E. Memudahkan pengaplikasian pupuk organik dan anorganik serta pembenah tanah (soil amelioration) pada saat penanaman untuk meningkatkan kesuburan tanah.

18. Persiapan Benih dan Penanaman adalah tahap krusial yang menentukan awal pertumbuhan tanaman. Dalam budi daya tanaman pangan, umumnya benih ditanam langsung tanpa didahului penyemaian. Namun, ada satu pengecualian penting yang memerlukan proses penyemaian sebelum ditanam di lahan utama. Jenis budi daya tanaman pangan manakah yang menjadi pengecualian tersebut?

A. Budi daya tanaman umbi-umbian seperti singkong, yang umumnya diperbanyak menggunakan stek batang yang sudah disiapkan sebelumnya.

B. Budi daya kacang-kacangan seperti kedelai, karena benih kedelai sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit di awal pertumbuhan.

C. Budi daya padi di lahan sawah, karena benih padi umumnya didahului dengan proses penyemaian sebelum dipindahkan ke lahan tanam permanen.

D. Budi daya serealia seperti jagung, karena benih jagung memerlukan perlakuan (seed treatment) dan ditanam dengan cara ditugal di lahan utama.

E. Budi daya semua jenis tanaman pangan tahunan seperti sagu dan sukun, yang membutuhkan bibit berumur panjang sebelum ditanam di lapangan.

19. Penanaman benih dalam budi daya tanaman pangan harus mengikuti teknik yang dianjurkan untuk menjamin hasil yang optimal. Salah satu tindakan penting yang harus dilakukan untuk mempermudah jadwal pemeliharaan, penyulaman, pemanenan, dan hal-hal lainnya adalah pendokumentasian. Apa yang wajib dicatat oleh petani pada buku kerja terkait dengan kegiatan penanaman?

A. Jumlah kebutuhan benih per hektar dan anjuran jarak tanam yang telah disesuaikan dengan persyaratan spesifik bagi setiap jenis tanaman dan varietasnya.

B. Tanggal penanaman, yang akan digunakan sebagai referensi untuk memudahkan penentuan jadwal pemeliharaan, penyulaman, pemanenan, serta tindakan budi daya lainnya.

C. Vigor benih (sifat-sifat benih) yang ditanam, termasuk daya tumbuh, tempat asal, dan tanggal kedaluwarsa, yang harus diverifikasi dari label benih yang bersangkutan.

D. Kondisi cekaman abiotik yang dialami tanaman, seperti kekeringan, kebanjiran, atau tergenang, yang harus diantisipasi pada saat penanaman dilakukan.

E. Nama penyemprot (operator) dan nama distributor atau kios tempat benih dibeli, untuk memudahkan penelusuran jika terjadi masalah mutu benih di kemudian hari.

20. Pemeliharaan tanaman adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah penanaman, meliputi penyulaman, penyiraman, dan pembumbunan. Jika suatu tanaman pangan mengalami pertumbuhan yang tidak normal atau benihnya gagal tumbuh setelah penanaman, kegiatan pemeliharaan manakah yang secara spesifik harus dilakukan untuk mengganti benih yang rusak atau mati tersebut?

A. Penyiraman, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi tanah tetap lembab sepanjang masa pertumbuhan, yang sangat krusial untuk mencegah cekaman kekeringan.

B. Pembumbunan, yaitu kegiatan menimbun atau menutup pangkal batang tanaman dengan tanah, yang bertujuan untuk memperkuat perakaran dan mencegah rebah.

C. Pemupukan susulan, yang dilakukan beberapa minggu setelah tanam untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman yang tumbuh tidak normal agar dapat berproduksi secara optimal.

D. Penyulaman, yaitu kegiatan menanam kembali benih atau bahan tanaman yang tidak tumbuh atau yang tumbuh dengan kondisi tidak normal, untuk menjamin populasi tanaman yang optimal.

E. Pengendalian OPT secara manual, karena pertumbuhan yang tidak normal adalah indikasi awal dari serangan hama yang harus segera diatasi dengan cara fisik.

21. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang menggunakan pestisida harus dilaksanakan dengan cermat dan mematuhi prinsip-prinsip yang ketat. Selain memenuhi kriteria enam tepat, salah satu standar penting yang harus diutamakan dalam pemilihan jenis pestisida adalah dampaknya terhadap lingkungan dan residu pada hasil panen. Pestisida jenis apakah yang diutamakan penggunaannya menurut standar budi daya?

A. Pestisida yang residunya berbahaya bagi manusia, karena jenis ini memiliki daya bunuh yang sangat efektif terhadap semua jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman.

B. Pestisida yang terdaftar dan diizinkan oleh Menteri Pertanian untuk tanaman yang bersangkutan, karena legalitas adalah satu-satunya syarat yang harus dipenuhi.

C. Pestisida yang menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan pekerja, karena dampak tersebut dapat diatasi dengan penggunaan pakaian pelindung yang standar.

D. Pestisida hayati, pestisida yang mudah terurai, dan pestisida yang tidak meninggalkan residu pada hasil panen, serta yang kurang berbahaya terhadap manusia dan ramah lingkungan.

E. Pestisida yang diaplikasikan dengan dosis tinggi untuk memastikan efektivitas, asalkan diaplikasikan jauh sebelum masa panen agar residunya hilang sebelum dikonsumsi.

22. Pemanenan adalah tahap akhir dari budi daya tanaman pangan, yang harus dilakukan dengan tepat agar mutu hasil produk dapat optimal pada saat dikonsumsi. Penentuan saat panen yang tepat untuk setiap komoditi tanaman pangan harus mengikuti prosedur yang baku. Apakah kriteria utama yang harus menjadi acuan dalam penentuan saat panen?

A. Pemanenan harus dilakukan pada umur atau waktu yang tepat, sehingga mutu hasil produk tanaman pangan dapat mencapai kondisi optimal pada saat akan dikonsumsi.

B. Menggunakan cara pemanenan yang manual (tradisional) tanpa menggunakan alat mesin pertanian, untuk meminimalkan tingkat kehilangan hasil panen yang terjadi di lapangan.

C. Memastikan kemasan (wadah) yang akan digunakan telah disimpan di tempat yang aman untuk menghindari kontaminasi dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

D. Cara pemanenan harus disesuaikan dengan teknik dan anjuran baku untuk setiap jenis tanaman, sehingga diperoleh mutu yang tinggi dan tetap segar dalam waktu lama.

E. Penentuan saat panen harus didasarkan pada perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) per kilogram agar petani dapat segera menjual produknya untuk menutupi biaya operasional.

23. Dalam Perhitungan Biaya Budi Daya Tanaman Pangan, seorang wirausahawan harus memasukkan semua biaya yang dikeluarkan untuk menentukan Harga Pokok Produksi (HPP). Secara umum, biaya yang harus dimasukkan ke dalam perhitungan penentuan HPP meliputi tiga komponen utama. Komponen biaya apakah yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, baik bahan baku utama, bahan tambahan, maupun bahan kemasan?

A. Biaya investasi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pembelian aset tetap yang usianya lebih dari satu tahun dan mengalami penyusutan, seperti pembelian alat dan mesin pertanian.

B. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya yang jumlahnya tidak berubah meskipun jumlah produksi berubah, seperti biaya listrik, air, dan penyusutan alat yang digunakan.

C. Biaya tidak tetap (variable cost) atau biaya bahan baku, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli seluruh material yang habis terpakai dalam satu kali proses produksi.

D. Biaya tenaga kerja, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menggaji karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses budi daya, seperti kegiatan penanaman, pemupukan, dan panen.

E. Biaya overhead variabel, yaitu biaya-biaya pendukung yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi, seperti biaya bahan bakar minyak.

24. Harga Pokok Produksi (HPP) dihitung dari jumlah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah produk tertentu. Untuk menentukan strategi penjualan, penetapan Harga Jual Produk (HJ) harus diawali dengan penetapan HPP per satuan (HPP/unit). Bagaimanakah cara yang paling tepat untuk menghitung besaran HPP per unit produk budi daya tanaman pangan?

A. HPP per unit dihitung dengan membagi total biaya investasi dengan kuantitas produk yang dihasilkan dalam satu kali masa panen.

B. HPP per unit adalah hasil penjumlahan dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan total biaya overhead yang dikeluarkan selama masa budi daya.

C. HPP per unit dihitung dengan membagi total Harga Pokok Produksi (HPP) yang dikeluarkan dengan total kuantitas hasil produksi yang didapatkan dalam periode budi daya tersebut.

D. HPP per unit ditetapkan berdasarkan target pencapaian Break Even Point (BEP) yang telah direncanakan di awal, ditambah dengan target margin keuntungan yang diinginkan.

E. HPP per unit dihitung dari total biaya tetap ditambah dengan total biaya tidak tetap, kemudian hasilnya dibagi dengan total biaya investasi.

25. Penetapan Harga Jual Produk secara teori dapat dilakukan melalui tiga pendekatan utama, salah satunya adalah Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach). Prinsip utama dari pendekatan ini adalah menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen, ditambah dengan tingkat keuntungan yang diinginkan. Metode penetapan harga manakah yang termasuk dalam pendekatan biaya?

A. Mencari harga keseimbangan (equilibrium price) di pasar, yaitu harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen, sehingga jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

B. Menghitung variabel-variabel yang memengaruhi pasar dan harga, seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, serta faktor sosial budaya yang berlaku di masyarakat.

C. Menggunakan metode markup pricing, yaitu menambahkan persentase tertentu pada Harga Pokok Produksi, dan metode break even analysis, yaitu menentukan titik impas usaha.

D. Menetapkan harga jual yang selalu lebih rendah dari harga jual pesaing di pasar untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar dalam jangka waktu yang cepat.

E. Menentukan harga berdasarkan pertimbangan target pencapaian Break Even Point (BEP) dan jumlah keuntungan yang didapatkan sebagai bagian dari strategi pengembangan wirausaha.

26. Pemasaran langsung disarankan pada tahap awal pengembangan usaha budi daya tanaman pangan karena sifat komoditas yang umumnya tidak tahan lama. Sistem pemasaran langsung didefinisikan sebagai sistem pemasaran yang dilakukan tanpa menggunakan perantara. Salah satu sisi positif utama dari sistem pemasaran langsung adalah...

A. Mampu memperpanjang sistem atau mata rantai perdagangan, yang pada akhirnya akan meningkatkan lost of benefit atau keuntungan yang hilang akibat panjangnya tata niaga.

B. Memungkinkan wirausahawan untuk selalu menargetkan pasar yang jauh dari sentral produksi, karena sistem ini menjamin kelancaran transportasi dan sistem pengemasan yang aman.

C. Adanya penghematan waktu dalam proses distribusi produk dan memungkinkan untuk memperkenalkan produk secara langsung kepada konsumen, serta tidak bergantung pada pihak lain.

D. Mengharuskan wirausahawan untuk memiliki toko sendiri di lokasi strategis dan tidak memperbolehkan sistem penjualan dengan cara penjajakan langsung pada konsumen.

E. Mewajibkan penggunaan teknologi internet dan social network seperti Facebook dan Twitter sebagai satu-satunya sarana penjualan untuk memperluas pemasaran secara global.

27. Dalam strategi promosi produk budi daya tanaman pangan, wirausahawan didorong untuk memanfaatkan berbagai media. Jika seorang wirausahawan ingin memperluas jangkauan pasar dengan biaya yang relatif terjangkau, media promosi berbasis teknologi manakah yang secara spesifik dianjurkan untuk dimanfaatkan?

A. Hanya menitipkan produk di warung, toko, atau kantin sekolah di sekitar komplek perumahan, karena metode ini terbukti paling efektif untuk produk yang tidak tahan lama.

B. Memanfaatkan fenomena 'pasar kaget' atau momen 'Car free day' yang muncul di hampir setiap kota, karena ini adalah penjualan kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya.

C. Membuat blog gratis atau website yang berbayar dengan harga terjangkau, serta memanfaatkan teknologi internet dan social network seperti Facebook dan Twitter sebagai sarana penjualan.

D. Mengedepankan penjualan secara langsung pada teman dekat, teman sekolah, dan tetangga, dan memberikan sedikit tes produk agar mereka tertarik untuk membeli.

E. Hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut, karena produk budi daya tanaman pangan secara umum bukan komoditas yang tahan lama dan memiliki pasar yang terbatas.

28. Seorang wirausahawan budi daya tanaman pangan yang sukses memahami bahwa kuantitas produksi memiliki dampak yang signifikan terhadap harga pokok produksi (HPP). Manakah pernyataan yang paling tepat menjelaskan hubungan antara kuantitas produksi dengan efisiensi dan biaya yang dikeluarkan?

A. Semakin kecil kuantitas produksi yang dihasilkan, maka efisiensi akan semakin bisa ditingkatkan, dan biaya tetap yang dikeluarkan akan menjadi semakin besar.

B. Kuantitas produksi tidak memengaruhi HPP, karena HPP hanya ditentukan oleh total biaya investasi, biaya tetap, dan biaya tidak tetap yang dikeluarkan.

C. Semakin besar kuantitas produksi yang berhasil dicapai, maka efisiensi akan semakin bisa ditekan (ditingkatkan), dan total biaya per unit yang dikeluarkan akan menjadi makin kecil.

D. Peningkatan kuantitas produksi hanya memengaruhi biaya tidak tetap, sementara biaya overhead tetap dan biaya tenaga kerja tidak mengalami perubahan yang signifikan.

E. Hubungannya bersifat proporsional, yaitu jika kuantitas produksi naik dua kali lipat, maka Harga Pokok Produksi per unit juga akan naik dua kali lipat.

29. Biaya overhead dalam perhitungan HPP dibedakan menjadi biaya overhead tetap dan biaya overhead variabel. Kategori overhead manakah yang secara spesifik merujuk pada biaya-biaya pendukung yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produk yang dihasilkan?

A. Biaya overhead tetap, karena jumlahnya tidak berubah meskipun jumlah produksinya berubah, seperti biaya penyusutan alat dan biaya sewa lahan budi daya.

B. Biaya tenaga kerja langsung, karena jumlahnya akan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan operasional di lapangan, seperti penambahan jumlah buruh panen saat volume panen meningkat.

C. Biaya overhead variabel, yaitu biaya-biaya pendukung yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi, contohnya biaya bahan bakar minyak.

D. Biaya investasi, yang merupakan biaya untuk membeli aset jangka panjang yang berubah jumlahnya tergantung pada skala usaha budi daya yang dijalankan.

E. Biaya bahan baku, karena komponen ini selalu berubah secara proporsional tergantung pada jumlah pupuk dan benih yang dibutuhkan untuk produksi.

30. Perlindungan tanaman harus dilaksanakan sesuai dengan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Tindakan pengendalian OPT dilakukan atas dasar hasil pengamatan terhadap OPT dan faktor yang memengaruhi perkembangannya. Selain itu, penggunaan sarana pengendalian OPT, seperti pestisida dan agens hayati, harus dilakukan sesuai dengan anjuran baku. Siapakah yang wajib memberikan bimbingan atau pelatihan dalam penerapan sarana pengendalian OPT ini?

A. Hanya petugas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) setempat, karena mereka yang bertanggung jawab dalam analisis kesuburan tanah dan rekomendasi pemupukan.

B. Setiap petani mandiri yang telah mengikuti program sertifikasi "Pedoman Umum Penggunaan Pestisida" yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian.

C. Penyuluh atau para ahli di bidangnya, yang bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan/latihan dalam penerapan sarana pengendalian OPT, termasuk penggunaan alat dan mesin.

D. Semua pemegang kunci tempat penyimpanan pestisida, karena mereka harus bertanggung jawab penuh atas keamanan dan aplikasi pestisida di lahan budi daya.

E. Distributor atau kios tempat pestisida dibeli, karena mereka yang paling mengetahui kandungan dan dosis yang tepat untuk digunakan pada berbagai jenis tanaman pangan.

31. Pengolahan lahan dilakukan untuk menyiapkan lahan sampai siap ditanami, dan salah satu standar yang sangat penting adalah penyiapan lahan/media tanam harus dilakukan dengan baik agar struktur tanah menjadi gembur dan beraerasi baik. Apabila diperlukan, tindakan perbaikan kesuburan tanah dapat dilakukan. Tindakan apakah yang dapat menyertai penyiapan lahan untuk perbaikan kesuburan tanah?

A. Hanya dengan penambahan pupuk anorganik seperti Urea, KCL, dan TSP, karena jenis pupuk ini secara cepat dapat menyediakan unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman.

B. Pengapuran, penambahan bahan organik, pembenahan tanah (soil amelioration), dan atau teknik perbaikan kesuburan tanah yang lain sesuai dengan hasil analisis tanah.

C. Membuat saluran drainase atau saluran air yang ukurannya disesuaikan dengan kondisi lahan dan komoditas yang akan diusahakan, untuk menghindari genangan air.

D. Melakukan rotasi atau pergiliran tanaman secara ketat, karena ini adalah bagian integral dari upaya pelestarian sumber daya lahan dan tindakan sanitasi.

E. Hanya menggunakan alat dan mesin pertanian untuk pembajakan, karena penyiapan secara manual tidak mampu membuat struktur tanah menjadi gembur dan beraerasi dengan baik.

32. Dalam standar penanaman, terdapat antisipasi yang harus dilakukan pada saat penanaman benih atau bahan tanaman, yang berkaitan dengan faktor-faktor abiotik. Mengapa wirausahawan harus mengantisipasi agar tanaman tidak menderita cekaman kekeringan, kebanjiran, tergenang, atau cekaman faktor abiotik lainnya pada saat penanaman?

A. Karena cekaman abiotik seperti kekeringan hanya dapat diatasi dengan pemberian perlakuan (seed treatment) pada benih sebelum penanaman.

B. Untuk memastikan bahwa tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal sesuai karakteristik dan kebutuhan spesifik tanaman tersebut.

C. Agar proses penyulaman yang dilakukan beberapa minggu setelah tanam tidak membutuhkan biaya dan tenaga kerja yang terlalu besar.

D. Karena hanya tanaman yang tumbuh optimal pada saat penanaman yang dapat diberi perlakuan untuk menghindari serangan OPT pada daerah endemis dan eksplosif.

E. Supaya benih yang ditanam sesuai dengan jadwal tanam dalam manajemen produksi tanaman yang bersangkutan dan tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat di sekitarnya.

33. Pemupukan bertujuan memberikan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan tanaman, dan dapat diberikan sekaligus pada saat tanam atau secara bertahap (sebagian saat tanam dan sebagian lagi beberapa minggu setelah tanam). Standar pemupukan yang benar harus mengacu pada informasi teknis yang akurat. Sumber informasi teknis apakah yang menjadi acuan penting dalam pemberian pupuk untuk tanaman pangan?

A. Hasil pengamatan terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan faktor yang memengaruhi perkembangan serta terjadinya serangan OPT di lahan budi daya.

B. Hasil analisis kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman yang dilakukan secara resmi oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) setempat.

C. Angka batas maksimum residu pestisida pada hasil pertanian yang diatur dalam Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian.

D. Data riwayat penggunaan lahan yang telah dicatat untuk menentukan rotasi atau pergiliran pembibitan dan penanaman yang paling tepat.

E. Pedoman atau tata cara penanggulangan kecelakaan akibat keracunan pestisida yang terletak pada lokasi yang mudah dijangkau.

34. Dalam konteks pemeliharaan tanaman, selain penyulaman dan penyiraman, terdapat kegiatan yang disebut Pembumbunan. Apakah tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan pembumbunan dalam budi daya tanaman pangan?

A. Untuk menanam kembali benih yang tidak tumbuh atau tumbuh tidak normal agar populasi tanaman di lahan budi daya dapat optimal.

B. Untuk menjaga agar tanah di sekitar perakaran tanaman tetap lembab, sehingga tanaman terhindar dari cekaman kekeringan yang menghambat pertumbuhan.

C. Untuk menutup pangkal batang tanaman dengan tanah yang gembur, yang bertujuan untuk memperkuat posisi tanaman dan merangsang pertumbuhan akar baru.

D. Untuk memberikan nutrisi tambahan kepada tanaman yang sudah memasuki stadia tumbuh generatif, agar pembentukan buah dan biji menjadi lebih maksimal.

E. Untuk melindungi tanaman dari gangguan hewan ternak, binatang liar, dan/atau hewan lainnya, yang dapat merusak bagian tanaman yang sensitif.

35. Pengendalian OPT yang menggunakan pestisida diwajibkan untuk memenuhi enam kriteria tepat, yaitu tepat jenis, tepat mutu, tepat dosis, tepat konsentrasi/dosis, tepat waktu, dan tepat sasaran (OPT target dan komoditi). Mengapa kriteria tepat cara dan alat aplikasi juga menjadi bagian krusial dari penerapan standar pengendalian OPT?

A. Karena cara aplikasi yang tepat akan menentukan legalitas pestisida yang digunakan dan apakah pestisida tersebut telah terdaftar dan diizinkan oleh Menteri Pertanian.

B. Untuk memastikan bahwa penggunaan pestisida dapat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dengan dampak sekecil-kecilnya terhadap kesehatan pekerja dan lingkungan hidup.

C. Agar residu pestisida yang tertinggal pada hasil panen tidak melebihi Batas Maksimum Residu Pestisida yang diatur oleh Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian.

D. Karena tata cara aplikasi pestisida harus selalu mengikuti aturan yang tertera pada label, dan label adalah satu-satunya acuan yang sah untuk penggunaan pestisida.

E. Untuk memastikan bahwa pestisida yang digunakan adalah pestisida hayati yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya terhadap biota tanah dan biota air.

36. Dalam rangka penentuan Harga Jual (HJ) Produk, seorang wirausahawan harus mempertimbangkan beberapa hal, termasuk Harga Pokok Produksi (HPP) per satuan, harga jual pesaing, dan pasar sasaran yang dituju. Selain pertimbangan tersebut, apakah target finansial krusial yang harus dipertimbangkan dalam penentuan harga jual sebagai bagian dari strategi pengembangan wirausaha?

A. Target pencapaian efisiensi maksimum, yaitu memastikan bahwa total biaya tetap dan biaya tidak tetap dapat ditekan hingga mencapai batas terendah yang mungkin.

B. Target pencapaian modal kembali (return on investment) dalam jangka waktu maksimal satu tahun setelah usaha budi daya dimulai.

C. Target pencapaian Break Even Point (BEP) atau titik impas, serta jumlah keuntungan yang diharapkan didapatkan dari setiap satuan produk yang terjual.

D. Target maksimal biaya overhead variabel, yaitu memastikan biaya-biaya pendukung seperti bahan bakar tidak melebihi 10% dari total Harga Pokok Produksi.

E. Target pengurangan biaya distribusi dan promosi hingga nol, karena kedua biaya ini termasuk biaya di luar produksi yang dibebankan kepada konsumen.

37. Salah satu risiko dalam kegiatan pengairan adalah dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan keracunan bagi tanaman. Apa yang secara spesifik dilarang untuk ditimbulkan oleh kegiatan pengairan dalam budi daya tanaman pangan?

A. Erosi lahan, tercucinya unsur hara, pencemaran lahan oleh bahan berbahaya, dan keracunan bagi tanaman serta lingkungan hidup di sekitarnya.

B. Penggunaan alat dan mesin pertanian untuk irigasi yang tidak memenuhi ketentuan sesuai peraturan perundang-undangan dan tidak dapat diterima oleh masyarakat.

C. Penggunaan air limbah berbahaya sebagai sumber air irigasi, meskipun telah memenuhi baku mutu air irigasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

D. Bertentangan dengan kepentingan masyarakat di sekitarnya dan mengacu pada peraturan yang ada, karena kepentingan sosial lebih utama daripada kepentingan wirausaha.

E. Pemberian air yang tidak dicatat sebagai bahan dokumentasi dan tidak dilakukan secara efektif, efisien, hemat air, dan memberikan manfaat optimal.

38. Selain penetapan harga jual berdasarkan biaya dan harga pesaing, terdapat Pendekatan Pasar (market approach) yang digunakan untuk merumuskan harga produk. Dalam pendekatan ini, wirausahawan perlu menghitung variabel-variabel eksternal yang dapat memengaruhi pasar dan harga. Variabel-variabel eksternal manakah yang menjadi pertimbangan utama dalam Pendekatan Pasar?

A. Total biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat), dan biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja) untuk mendapatkan Harga Pokok Produksi.

B. Tingkat permintaan dan penawaran yang ada, untuk mencari harga keseimbangan (equilibrium price) di pasar dengan target jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

C. HPP/satuan, target Break Even Point (BEP), dan jumlah keuntungan yang didapatkan sebagai bagian dari strategi pengembangan wirausaha.

D. Situasi dan kondisi politik yang berlaku, tingkat persaingan produk sejenis, serta faktor sosial budaya dan kondisi ekonomi masyarakat di wilayah pemasaran.

E. Jenis pupuk yang digunakan (organik atau anorganik), varietas benih unggul, dan sistem irigasi/pengairan yang diterapkan di lahan budi daya.

39. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach) adalah salah satu metode penetapan harga produk budi daya. Apakah tujuan utama dari pendekatan ini, yang secara fundamental berbeda dengan Pendekatan Biaya?

A. Menentukan harga dengan cara menghitung total biaya produksi per unit (HPP) dan menambahkan margin keuntungan yang diinginkan (markup pricing).

B. Menganalisis dampak kondisi politik dan sosial budaya terhadap penetapan harga, serta memastikan harga jual lebih rendah dari harga pesaing di pasar.

C. Mencari harga keseimbangan (equilibrium price), yaitu mencari harga yang mampu dibayar oleh konsumen sekaligus diterima oleh produsen, sehingga terbentuk kesamaan jumlah yang diminta dan jumlah yang ditawarkan.

D. Menetapkan harga berdasarkan total biaya overhead tetap dan overhead variabel yang dikeluarkan, untuk memastikan semua biaya pendukung operasional tertutupi.

E. Memperkenalkan produk secara langsung kepada konsumen (direct selling) dan memberikan tes produk, untuk mengukur respons pasar terhadap kualitas produk.

40. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang menggunakan pestisida memiliki persyaratan pencatatan yang ketat. Catatan ini penting untuk evaluasi dan pertanggungjawaban. Selain mencatat jenis, waktu, dosis, konsentrasi, dan cara aplikasi, informasi spesifik apalagi yang wajib dicatat untuk setiap penggunaan pestisida?

A. Total biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pestisida, termasuk biaya bahan bakar minyak dan biaya tenaga kerja aplikasi.

B. Nama pestisida yang digunakan, lokasi spesifik aplikasi, tanggal aplikasi, nama distributor/kios tempat pembelian, dan nama penyemprot (operator) yang melakukan aplikasi.

C. Tanggal kedaluwarsa pestisida dan tanggal panen yang diantisipasi, untuk memastikan tidak ada aplikasi menjelang panen yang dapat membahayakan konsumen.

D. Nama varietas unggul yang ditanam, umur panen tanaman, dan hasil panen yang didapatkan setelah aplikasi pestisida tersebut.

E. Hasil pengamatan terhadap OPT target yang terbunuh setelah aplikasi dan jumlah agens hayati yang dilepaskan di lahan budi daya.

41. Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) adalah langkah penting dalam penetapan harga jual. Unsur biaya manakah yang secara spesifik merujuk pada kompensasi yang dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses budi daya tanaman pangan, seperti saat menanam, memupuk, atau memanen?

A. Biaya Bahan Baku, yang mencakup biaya pembelian benih, pupuk, dan bahan kemasan untuk hasil panen yang akan dijual.

B. Biaya Overhead Tetap, yang jumlahnya tidak berubah meskipun ada perubahan dalam jumlah produksi, seperti biaya sewa lahan dan penyusutan alat berat.

C. Biaya Tenaga Kerja, yang secara spesifik merujuk pada biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja yang terlibat langsung dalam kegiatan produksi usaha budi daya.

D. Biaya Investasi, yang dikeluarkan di awal untuk pembelian aset yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti pembelian traktor atau pompa air.

E. Biaya Distribusi, yang merupakan biaya di luar produksi yang harus dikeluarkan untuk mengirimkan hasil panen kepada konsumen atau pasar sasaran yang dituju.

42. Pemilihan sistem pemasaran yang tepat sangat menentukan keberhasilan penerimaan produk di tangan konsumen. Mengingat sifat dari produk budi daya tanaman pangan yang secara umum bukan merupakan komoditas yang tahan lama, pertimbangan jarak antara sentral produksi dengan pasar atau konsumen tujuan menjadi penting. Apa dampak yang harus dihindari jika wirausahawan terpaksa harus memasarkan produk ke pasar yang jauh?

A. Pemanfaatan teknologi internet dan social network akan menjadi sia-sia, karena pemasaran langsung ke pasar yang jauh akan menghabiskan lebih banyak waktu dan biaya.

B. Pemasaran harus diimbangi dengan ketersediaan toko sendiri dan sistem penjajakan langsung kepada konsumen, karena sistem perantara dilarang dalam pemasaran langsung.

C. Penentuan Harga Jual (HJ) produk akan didominasi oleh Pendekatan Biaya, karena Pendekatan Permintaan dan Penawaran tidak efektif untuk pasar yang terlalu jauh.

D. Harus diimbangi dengan kelancaran transportasi yang memadai dan penerapan sistem pengemasan yang aman dan dapat menjamin kualitas produk hingga sampai ke tangan konsumen.

E. Wirausahawan akan kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan momen 'pasar kaget' atau 'Car free day' yang hanya muncul di sekitar lokasi produksi.

43. Penggunaan alat dan mesin pertanian untuk irigasi atau penyediaan air dari sumber harus memenuhi ketentuan sesuai peraturan perundang-undangan. Selain aspek legalitas, apa kriteria lain yang sangat penting yang harus dipenuhi terkait penggunaan alat dan mesin pertanian untuk irigasi, khususnya dalam konteks hubungan sosial di masyarakat?

A. Penggunaan alat dan mesin harus dicatat sebagai bahan dokumentasi, agar kegiatan pengairan dapat dihitung efektivitas, efisiensi, dan hemat airnya.

B. Alat dan mesin harus mampu menyediakan air sepanjang tahun, baik bersumber dari air hujan, air tanah, air embun, tandon, bendungan ataupun sistem irigasi/pengairan yang sudah ada.

C. Penggunaan alat dan mesin tersebut tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat di sekitarnya dan harus dapat diterima oleh masyarakat setempat.

D. Harus dipastikan alat dan mesin tidak mengakibatkan terjadinya erosi lahan maupun tercucinya unsur hara, pencemaran, atau keracunan bagi tanaman.

E. Alat dan mesin wajib menggunakan bahan bakar minyak yang termasuk dalam biaya overhead variabel, yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan jam operasional.

44. Dalam standar penyiapan lahan, penyiapan lahan merupakan bagian integral dari upaya pelestarian sumber daya lahan. Selain itu, penyiapan lahan juga harus berfungsi sebagai tindakan sanitasi yang penting bagi lahan. Apa tujuan spesifik dari penyiapan lahan sebagai tindakan sanitasi?

A. Sebagai dasar perencanaan rotasi atau pergiliran pembibitan dan penanaman di musim tanam berikutnya.

B. Untuk mengolah tanah agar struktur tanah menjadi gembur dan beraerasi baik sehingga perakaran dapat berkembang secara optimal.

C. Untuk memastikan lahan petani yang digunakan bebas dari pencemaran limbah beracun dan tidak bertentangan dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR).

D. Bertujuan sebagai tindakan penyehatan lahan dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan faktor-faktor yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

E. Untuk menghindarkan terjadinya erosi permukaan tanah, kelongsoran tanah, dan atau kerusakan sumber daya lahan akibat pengolahan yang berlebihan.

45. Pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, seperti beragamnya jenis tanaman pangan yang dimiliki Indonesia, dapat diwujudkan melalui pilihan berwirausaha. Mengapa wirausaha di bidang budi daya tanaman pangan akan terus menjadi peluang yang baik dan berkelanjutan?

A. Karena budi daya tanaman pangan selalu menjadi komoditas pertanian yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, dan keberadaannya akan selalu dibutuhkan selagi manusia masih hidup.

B. Karena wirausahawan budi daya dapat mewariskan posisinya kepada keluarga, berbeda dengan seorang karyawan yang tidak dapat mewariskan posisinya di perusahaan.

C. Karena tanaman pangan dapat dikelompokkan berdasarkan umur, yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan, sehingga jenis usaha yang dipilih menjadi sangat beragam.

D. Karena hasil budi daya tanaman pangan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri dan dianjurkan untuk dijual melalui sistem pemasaran langsung tanpa perantara.

E. Karena kuantitas produksi yang dihasilkan sangat memengaruhi Harga Pokok Produksi (HPP), sehingga efisiensi biaya dapat terus ditekan dan keuntungan menjadi makin besar.







Semangat Belajar !

Featured Post

LATIHAN SOAL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XII SMA SEMESTER GANJIL 2025/2026

Tapai yang dihasilkan oleh ragi dominan saccharomyces cerevisiae umumnya memiliki ciri – ciri sebagai berikut, kecuali … . Tekstur keras Ber...

Materi Teratas